Sandiaga Uno Kunjungi Wisata Religi di Masjid Al Manshur Wonosobo

- Minggu, 3 Juli 2022 | 17:45 WIB
foto/net
foto/net

MoeslimChoice. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Masjid Al Manshur Wonosobo, yang menjadi tempat bermulanya penyebaran ajaran agama Islam di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Hal tersebut dilakukan Menteri Sandi sebelum melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Wisata Sembungan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah.

Dalam kunjungannya tersebut, Sandiaga juga melakukan ziarah ke makam Kiai Walik yang berada di komplek PP Al Manshur Kauman, Sabtu (2/7/2022), malam.

Sandiaga memasuki makam Kiai Walik, yang berada di belakang Masjid Al Manshur, sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelumnya, dia melakukan ramah tamah dengan sejumlah santri PP Al Manshur dan pelaku UMKM dari kalangan pesantren di serambi Masjid Al Manshur.

"Tadi malam saya datang ke Masjid Al-Manshur Wonosobo, Jawa Tengah yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Wonosobo. Selain untuk memperkuat tali ukhuwah, kami juga berdiskusi dan berbagi semangat untuk mewujudkan wisata religi di Kabupaten Wonosobo," tulis Sandiaga di akun Twitter pribadinya @sandiuno, yang sekaligus juga mengunggah video, yang memperlihatkan dirinya bertemu dan beramah-tamah dengan para Kiai di Masjid Al Manshur.

Di makam Kiai Walik, Sandiaga didampingi pengasuh PP Al Mansur, KH Achmad Haedar Idris beserta Ibu, pejabat teras KeMenparekraf, Mustasyar PCNU Wonosobo, H A Mauludin Fanani dan beberapa sesepuh Kampung Kauman Utara Wonosobo.

KH Achmad Haedar Idris menyebut, Kiai Walik, Kiai Kolodete dan Kiai Karim merupakan pendiri kota Wonosobo. Ketiganya yang bubak alas, sekaligus mengembangkan ajaran Islam di daerah pegunungan tersebut hingga berkembang seperti saat ini.

"Makam Kiai Walik, sebagaimana makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Tebuireng Jombang Jawa Timur, sering dikunjungi peziarah lintas agama, suku, ras dan antar golongan. Jadi makam Kiai Walik tidak hanya diziarahi kaum Muslim," terangnya.

Di dalam makam, Menparekraf juga mendapatkan banyak informasi seputar sejarah dan ketokohan Kiai Walik. Dia juga mengirimkan doa dan membaca surat Al Fatihah. Sandiaga tampak khusyuk saat memanjatkan doa yang dipimpin KH Achmad Haedar Idris.

Pihaknya mengaku kagum dengan peran dan ketokohan yang ada pada diri Kiai Walik. Maka, wajar jika saat ini makamnya banyak disinggahi peziarah dari berbagai daerah. Bahkan mereka bukan umat Islam saja tapi juga umat non Muslim.

"Generasi muda saat ini harus bisa meneruskan perjuangan yang telah dirintis Kiai Walik, Kiai Kolodete dan Kiai Karim, yang telah mendirikan daerah Wonosobo. Beliau termasuk tokoh yang sangat inspiratif dan membumi," ujar Sandi.

Makam Kiai Walik ini, sebutnya, jadi destinasi wisata religi utama di antara distinasi wisata religi sejenis, yang tengah dikembangkan di Wonosobo. Para santri diharapkan bisa memanfaatkan peluang tersebut, untuk memproduksi peci, serta kaos khas dan dijual di lokasi wisata religi yang ada.

"Setiap santri harus punya ghirah (semangat) 3G. Yakni Gercep (gerak cepat), Gerber (gerak bersama) dan Gaspoll (garap semua potensi termasuk online). Santri tidak boleh jadi kaum rebahan tapi jadilah agen perubahan," tegas Sandi. [mt]

Editor: Melati

Terkini

X