MoeslimChoice.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah Kabupaten Bogor ke-14 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (20/5).
Dalam arahannya, Zulhas, sapaan Mendag ini, mendorong anggota organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk turut mendukung pemerintah, khususnya dalam meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal dan daya saing produk asli nusantara
Tak hanya itu, dikesempatan itu Mendag juga mengapresiasi peran Persyarikatan Muhammadiyah dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
"Organisasi Muhammadiyah turut menjadi pelopor kemerdekaan dan pembangunan Indonesia.Pemerintah dan Muhammadiyah dapat berkolaborasidalam melaksanakanberbagai program prioritas Kementerian Perdagangan seperti kemitraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), promosi fesyen muslim, pengembangan produk pertanian, serta perluasan pasar ke negara mitra yang memiliki perjanjian kerja sama perdagangan," papar Zulhas, dikutip dari laman resmi Kemendag, Minggu (21/5).
Pemerintah, lanjutnya, akan terus mengucurkan bantuan kepada masyarakat untuk program kemitraan peningkatkan UMKM, di antaranya melalui organisasi Muhammadiyah.
Baca Juga: Mendag Puji Siswa SMK Muhammadiyah Tumijajar Tulang Bawang Dirikan Pabrik To Me Coffe
Baca Juga: Songsong Tahun Politik 2024, Muhammadiyah Orangtua dan Rumah Bagi Semua
"Kementerian Perdagangan mendorong Muhammadiyah dalam menggerakkan ekonomi umat. Salah satunya,bantuan permodalan dan kemitraan dengan ritel modern untuk warung umat,"tambahnya.
Dikesempatan itu Zulhas pun menyinggung soal harga barang kebutuhan pokok (bapok) pada pada periode Natal 2022 dan tahun baru 2023, serta Lebaran 2023 harga barang kebutuhan pokok di berbagai daerah cenderung stabil.
"Alhamdulillah tidak ada ibu-ibu yang melakukan demo, harga aman terkendali,"tandasnya.
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, pada 2022 neraca dagang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia dengan surplusmencapai USD 54,56 persen.
"Diharapkan neraca dagang tahun ini tidak kalah dari tahun kemarin,"imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, inflasi Indonesia tetap terjaga di kisaran 5,5 persen dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.
"Sampai hari ini daya beli masyarakat dengan inflasi masih cukup berimbang,"tutupnya.***
Artikel Terkait
Prof Haedar: Kader Muhammadiyah Harus Amalkan Ukhuwah Otentik, Bukan Sekadar Narasi Melangit
Prof Haedar: Bukan Nomor 2, Muhammadiyah Organisai Islam Modern Terbesar di Dunia
Busyro Mugoddas: Jangan Jadikan Muhammadiyah Tunggangan Politik
Abdu Mu'ti: Sejak Dulu Muhammadiyah Punya Misi Mencerahkan Semesta
Ketum Muhammadiyah Harap Kebijakan Pemerintah Tak Bedakan Sekolah Swasta dan Negeri