MoeslimChoice.Kaligrafer Saleh Al-Mansouf adalah seniman sekaligus ilmuan dan hafiz Al Quran ternama dan sangat dihormati. Dialah yang menulis dengan indah Kalimat Tauhid dan pedang terhunus di Bendera Nasional Arab Saudi, berpulang ke rahmatullah pada usia 86 tahun pada Jumat (10/3/2023). Ia wafat hanya beberapa jam sebelum perayaan Hari Bendera Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya pada Sabtu (11/3/2023).
Kaligrafer Saleh Al-Mansouf mendapatkan penghormatan terakhir dengan Shalat Jenazah dipersembahkan untuknya di Masjid Al-Babtain di bagian utara Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, dan jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Utara pada hari Sabtu.
Kaligrafer Saleh Al-Mansouf adalah seniman kaligrafi Saudi pertama, yang secara manual menulis Kalimat Syahadat dan pedang terhunus di Bendera Arab Saudi 50 tahun lalu. Dengan tangannya secara manual, ia menulis Kalimat Syahadat dan Pedang Terhunus di Bendera Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1381 H (awal 1960-an), menggunakan pewarna putih ketika teknologi dan alat cetak tidak tersedia.
Baca Juga: PJ Bupati Apriyadi Mahmud Dijadwalkan Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2022
Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (13/3/2023), Kaligrafer Saleh Al-Mansouf juga termasuk yang pertama yang tulisan tangannya menghiasi ijazah beberapa lulusan Universitas Imam Muhammad bin Saud. Dia juga ditugaskan oleh Walikota Riyadh untuk membuat panel kaligrafi untuk digunakan selama acara dan perayaan resmi.
Al-Mansouf lahir di Kota Riyadh, di mana ia menerima pendidikan pertamanya di Sekolah Penghafal Al-Qur'an. Dia bergabung dengan Sekolah Dasar Jabra dan kemudian Sekolah Menengah Kedua di Riyadh. Setelah pendidikan sekolahnya, Al-Mansouf bergabung dengan Institut Kaligrafi Arab dan memperoleh diploma dalam Kaligrafi Arab dan Dekorasi Islam.
Setelah lulus, Al-Mansouf mengasah bakatnya dengan bekerja sebagai penulis kaligrafi di sebuah kantor di Riyadh, dan kemudian ia pindah ke posisi sebagai penulis kaligrafi untuk Administrasi Umum Perguruan Tinggi dan Institut pada tahun 1382 di Universitas Imam Muhammad bin Saud. Kemudian, ia diangkat sebagai pemimpin redaksi publikasi di Imam Scientific Call Institute.
Baca Juga: Diresmikan Gubernur Herman Deru, Ponpes Modern dan Islamic Center Jawaher Hadir di Palembang
Dalam penampilan publik terakhirnya, Al-Mansouf menceritakan kisah modernisasi metode penulisan syahadat dan pedang di panji tauhid. Ia mengatakan, standar sejarah yang dikenal sejak masa Raja Abdul Aziz adalah bendera Al-Mutarrif yang digunakan dalam peperangan. Bendera Al-Mutarrif dijahit dengan cara ditempelkan kain pada bendera yang sama kemudian dijahit kemudian dipotong ujungnya sehingga huruf bendera menonjol, kata Al-Mansouf seraya menambahkan “Mansour bin Mutarrif, sang pembawa dari bendera Saudi Al-Bairaq, meminta saya untuk mendesainnya sedemikian rupa sehingga mengurangi bobotnya dan lebih mudah dibawa.”
Patut dicatat bahwa bendera nasional Saudi dibedakan sebagai satu-satunya bendera di dunia yang tidak berkibar setengah tiang untuk menandai peristiwa berkabung atau bencana atau peristiwa lainnya. Dilarang juga menyentuh tanah dan air najis atau memasuki tempat najis atau duduk di atasnya, karena konotasi religius yang dibawanya selain syahadat dan pedang Arab yang melambangkan patriotisme.
Bendera itu diwariskan dari panji yang dibawa para penguasa Al-Saud ketika mereka menyebarkan agama dan memperluas wilayah pengaruh mereka selama negara Saudi pertama. Saat itu, warna benderanya sama hijau dan terbuat dari jenis sutra terbaik. Bendera Saudi saat ini adalah panji yang sama yang dibawa oleh tentara negara Saudi pertama dan kedua sejak berdirinya negara Saudi pertama pada tahun 1727.
Sejak berdirinya negara Saudi pertama, bendera nasional telah menjadi simbol kekuatan, kedaulatan, dan persatuan nasional. Selama hampir tiga abad, bendera tersebut telah menjadi mercusuar, surga, panji, dan kesaksian kampanye penyatuan yang telah dialami negara Saudi. Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman mengeluarkan dekrit kerajaan pada 1 Maret yang menetapkan 11 Maret setiap tahun sebagai hari khusus untuk merayakan bendera nasional.