Hampir Hancur Saat Gempa Tasik, Begini Sejarah Masjid Agung Manonjaya

- Rabu, 22 Februari 2023 | 15:26 WIB
Masjid Agung Manonjaya (foto/net)
Masjid Agung Manonjaya (foto/net)

MoeslimChoice. Masjid Agung Manonjaya merupakan salah satu bangunan ikonik yang ada di Tasikmalaya. Masjid ini berada di depan alun-alun Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Pada tahun 1999, Masjid Agung Manonjaya telah resmi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 238/M/1999 tanggal 4 Oktober 1999.

Menurut Rusliana, selaku Juru Pelihara Masjid Agung Manonjaya, pembangunan Masjid Agung Manonjaya ini berawal dari kepindahan ibukota Sukapura dari daerah Leuwi Loa Sukaraja ke Harjawinangun.

Baca Juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Segera Dibuka Untuk Umum

"Jadi dulu itu Manonjaya bernama Harjawinangun. Kemudian Tasikmalaya masih bernama Sukapura," kata Rusliana.

Masjid Agung Manonjaya dibangun pada tahun 1837 dengan arsitektur yang khas dan desain paling bagus pada masanya. Luasnya 637 meter persegi dan dibangun dengan atap tumpang yang bersusun tiga.

"Menurut cerita puncak menara itu berasal dari Masjid Pamijahan, peninggalan Syekh Abdul Muhyi. Tinggi cungkupnya 1,8 meter, lebar bagian bawahnya 0,6 meter dan terbuat dari tembaga yang tebalnya 3 mm," papar Rusliana.

Pada tahun 1889 masjid itu sudah tidak mampu lagi untuk menampung jemaah, sehingga dilakukan perubahan atau pembangunan tambahan pada masa pemerintahan Raden Tumenggung Wira Adiningrat.

"Masjid diperluas ke bagian timur dengan didirikannya bangunan serambi dan bangunan menara di kanan dan kirinya yang dihubungkan dengan koridor," kata Rusliana.

Baca Juga: Potret Masjid Muhammad Cheng Hoo Dengan Arsitektur China di Jambi

Lebih lanjut pada tahun 1992 kembali dilakukan pemugaran yang dilakukan Pemprov Jawa Barat dengan nama Proyek Pelestarian dan Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala.

Namun pada 2 September 2009, Tasikmalaya diguncang gempa 7,2 SR sehingga Masjid Agung Manonjaya mengalami kerusakan yang cukup signifikan.

Sehingga pada tahun 2011 dilakukan perbaikan yang cukup besar.

"Perbaikan hampir total, sebagian besar bangunan diperbaiki," kata Rusliana.***

Editor: Shafira Marwah

Tags

Terkini

X