MoeslimChoice.Alhamdulillah, seluruh jamaah haji Indonesia sudah menyelesaikan rangkaian ibadah Rukun Islam Kelima, dan telah pula kembali ke Tanah Air. Penyelenggaraan haji tahun ini dirasakan para jamaah jauh lebih baik.
Menyambut kepulangan jamaah haji Indonesia itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah KH Abdul Mu’ti mengucap syukur. Menurutnya, jika dibandingkan dengan jamaah yang berasal dari Negara-negara lain, jamaah haji Indonesia dikenal lebih tertib, santun, dan beribadah dengan baik.
Di situasi yang berdesak-desakan, tak jarang jamaah haji melaksanakan prosesi ibadah saling serobot. Namun demikian, jamaah haji Indonesia bisa menjadi jamaah haji teladan.
“Karena itu Pemerintah Arab Saudi itu paling senang dengan jamaah haji asal Indonesia,” ucap KH Abdul Mu’ti di acara Kajian Hada Pagi oleh PCM Masaran sekaligus Mangayubagyo Jamaah Haji Muhammadiyah Sragen, yang dilansir dari laman Muhammadiyah.or.id, Jumat (19/8/2022).
Termasuk jamaah haji asal Indonesia ini, dalam pengalamannya, merupakan jamaah haji yang gemar sekali berbelanja. Bahkan terkadang, proses ibadah haji belum selesai oleh-oleh berupa pernak-pernik dan makanan khas Timur Tengah sudah datang duluan ke rumah sang jamaah di Indonesia.
“Sehingga hampir semua penjual di Makkah dan Madinah di Jeddah itu malah sekarang mulai sampai ke Thaif itu semuanya bisa Bahasa Indonesia. Malah ada yang sampai bisa bahasa daerah,” imbuh KH Mu’ti.
Budaya ramah yang dimiliki jamaah haji asal Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri ketika berada di Arab Saudi. Sebab budaya atau tradisi seperti ini amat jarang ditemukan di negara-negara lain, sehingga banyak jamaah asal negara lain yang bersimpati dengan jamaah haji Indonesia.
Abdul Mu’ti berharap, setelah menunaikan ibadah haji dan kembali ke Indonesia, semua jamaah haji bisa tetap saling rukun melalui wadah-wadah yang sudah ada.
Menurutnya, kerukunan tersebut harus selalu dijaga, sebagai usaha untuk menjaga kemabruran haji. Melalui rutinan bertemu, silaturahim sebagai bukti persaudaraan tersebut dijalin bukan hanya ketika berhaji, tapi juga ketika sudah di tanah air.
“Inilah juga salah satu cara bagaimana kita menjaga kemabruran haji kita ini,” tuturnya.[ros]