MoeslimChoice.Ada warung unik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, namanya 'Warung Sedekah'. Warung ini menyediakan seratusan bungkus nasi dan lauk untuk warga berbuka puasa secara gratis setiap sore.
Warung sedekah berada di jalan Sunan Kudus, tepatnya sebelum taman dan parkir Menara Kudus. Di depan warung terdapat tulisan 'Berbuka Gratis di Warung Sedekah'.
Pantauan di lokasi, Rabu (6/4/2022) pukul 17.00 WIB, puluhan warga antre memadati warung yang berdiri sejak tahun 2016 silam ini. Warga pun antre untuk mendapatkan bungkusan nasi dan lauk untuk berbuka puasa.
Nasi, lauk dan minum ditaruh dalam sebuah plastik berwarna putih. Plastik itu kemudian digantung di atas pagar. Warga yang antre pun mengambil bungkusan nasi itu secara bergantian. Warung sedekah buka setiap pukul 17.00 WIB sampai habis.
Salah satu warga, Edi (57) mengaku bersyukur dengan adanya warung sedekah. Kata dia warung tersebut membantu dirinya setiap sore untuk berbuka puasa. Apalagi penghasilan pekerjaan sehari-hari yang sebagai tukang becak tidak pasti.
"Senang sekali, setiap sore ke sini, cukup membantu saya," terang Edi ditemui di lokasi, Rabu (6/4/2022).
Warga lainnya, Yanti (48) juga mengaku bersyukur dengan adanya Warung Sedekah tersebut. Adanya warung itu membantu dirinya untuk berbuka puasa setiap sore.
"Tadi dapat satu bungkus nasi, lauk, sama minum. Alhamdulillah bisa untuk berbuka puasa," kata dia ditemui di lokasi sore tadi.
Pengelola Warung Sedekah, Bosnia Sasmito menjelaskan Warung Sedekah menyediakan 150 bungkus nasi lengkap lauk setiap sore selama bulan Ramadan. Nasi itu diperuntukkan bagi fakir, miskin, dan dhuafa.
"Kami menyediakan 150 bungkus nasi setiap sore. Nasi, sayur, lauk pauk, buah kurma, ada air. Kalau bulan Ramadan setiap sore, kalau tidak Ramadan setiap hari Kamis sore di sini," jelas Bosnia ditemui wartawan di lokasi sore tadi.
Menurutnya Warung Sedekah ini berpedoman sesuai dengan Alquran yakni surat Al-Baqarah ayat 177. "Fakir, miskin, dhuafa. Berdasarkan ayat alquran, surat Al-Baqarah ayat 177 yang intinya yang peminta-minta dikasih," ungkap Bosnia. [Irm]