Moeslimchoice|Kementerian Agama mengklaim pelaksanaan ibadah haji 2018 terbilang sukses. Namun, bagi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mujahid, masih banyak permasalahan menahun yang tak kunjung teratasi dan mengurangi kenyamanan jamaah haji tanah air.
"Ada lima masalah yang saat pelaksanaan haji ini kembali terjadi. Dan ini jangan sampai terus terulang setiap tahunnya," kata Sodik, Selasa (28/8).
Politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan yang paling serius adalah kapasitas tenda di Mina.
"Banyak yang sangat sesak bahkan sampai tidak kebagian tenda," ujar Sodik.
Permasalahan kedua adalah minimnya keberadaan toilet di maktab maktab Mina.
"Jumlahnya sangat tidak sebanding dengan jumlah jamaah. Sehingga mengganggu kenyamanan ibadah haji karena harus mengantri," cetusnya.
Masalah ketiga adalah keberadaan bus shalawat. Menurutnya, jumlah fasilitas itu juga tak sebanding dengan jamaah.
"Bus shalawat banyak yang over kapasiti.Terutama bagi jamaah yang jarak maktabnya jauh," jelasnya.
Masalah keempat adalah pelaksanaan katering. Dimana banyak makanan yang disajikan sudah tak layak.
"Saya dapat laporan banyak yang basi, telat dan ragam makanannya di bawah standar. Ini harus jadi perhatian. Jangan sampai jamaah sakit cuma karena makanan," terangnya.
Masalah lainnya adalah masih banyak jamaah Indonesia yang ditempatkan di Mina Jadid yang jauh jaraknya ke tempat jamarot.
"Jadi lima masalah inilah yang kerap terjadi tiap tahunnya," terangnya.
Lalu, apa solusi yang bisa dilakukan Kemenag dalam mengatasi lima hal itu, Sodik menjelaskan harus memperkuat pengawasan ke maktab maktab.
"Yakni dengan dukungan pemerintah Arab Saudi agar maktab patuh," imbaunya.
Lalu, khusus untuk posisi Mina Jadid, maka perlu adanya lobi ke pemerintah Arab Saudi. "Agar kita Indonesia jangan selalu di tempatkan di Mina Jadid yang jauh,"pungkasnya.(dodo)