MoeslimChoice.Hari ini, Selasa (29/11/2022), sudah tercatat 327 korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022). Mereka tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Meninggalnya para korban dalam cara tak wajar itu merupakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun Allah SWT telah menyediakan imbalan yang banyak bagi orang-orang yang meninggal karena gempa bumi.
Para korban meninggal itu diberi Allah SWT status Syahid Akhirat. Tidak ada ganjaran terbesar yang menjadi impian seorang Muslim kecuali meninggal dalam keadaan Syahid.
Hal ini, dilansir dari laman MUIDigital pada Selasa (29/11/2022) berberdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW terkait kriteria orang yang Mati Syahid, salah satunya orang yang meninggal tertimpa reruntuhan gempa.
Pertama: Hadist riwayat Al Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah ra. berikut:
الشّÙهَدَاء٠خَمْسَةٌ الْمَطْعÙون٠وَالْمَبْطÙون٠وَالْغَرÙق٠وَصَاØÙب٠الْهَدْم٠وَالشَّهÙيد٠ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللَّهÙ
“Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari no. 2617 dan Muslim no. 3538)
Kedua: Hadist riwayat Abu Daud dari sahabat Jabir bin ‘Atik ra. :
الشَّهَادَة٠سَبْعٌ سÙÙˆÙŽÙ‰ الْقَتْل٠ÙÙÙ‰ سَبÙيل٠اللَّه٠الْمَطْعÙون٠شَهÙيدٌ وَالْغَرÙÙ‚Ù Ø´ÙŽÙ‡Ùيدٌ وَصَاØÙب٠ذَات٠الْجَنْب٠شَهÙيدٌ وَالْمَبْطÙون٠شَهÙيدٌ وَصَاØÙب٠الْØÙŽØ±Ùيق٠شَهÙيدٌ وَالَّذÙÙ‰ ÙŠÙŽÙ…Ùوت٠تَØÙ’تَ الْهَدْم٠شَهÙيدٌ وَالْمَرْأَة٠تَمÙÙˆØªÙ Ø¨ÙØ¬Ùمْع٠شَهÙيدٌ,
“Mati syahid selain terbunuh di jalan Allah ada tujuh, yaitu: orang yang meninggal karena terkena wabah adalah syahid, orang yang meninggal karena tenggelam adalah syahid, orang yang punya luka pada lambung lalu meninggal adalah syahid, orang yang meninggal karena penyakit perut adalah syahid, orang yang meninggal karena kebakaran adalah syahid, orang yang meninggal tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau dalam keadaan bayi masih dalam perutnya) adalah syahid.” (HR. Abu Daud no. 2704)
Ketiga: Hadist riwayat an-Nasa’i dari sahabat Abdullah bin Jabr, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
وَمَا ØªÙŽØ¹ÙØ¯Ù‘Ùونَ الشَّهَادَةَ Ø¥Ùلَّا مَنْ Ù‚ÙØªÙÙ„ÙŽ ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللَّه٠إÙنَّ Ø´ÙهَدَاءَكÙمْ Ø¥ÙØ°Ù‹Ø§ Ù„ÙŽÙ‚ÙŽÙ„Ùيلٌ الْقَتْل٠ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللَّه٠شَهَادَةٌ وَالْبَطْن٠شَهَادَةٌ وَالْØÙŽØ±ÙŽÙ‚٠شَهَادَةٌ وَالْغَرَق٠شَهَادَةٌ وَالْمَغْمÙوم٠يَعْنÙÙŠ الْهَدÙÙ…ÙŽ شَهَادَةٌ وَالْمَجْنÙون٠شَهَادَةٌ وَالْمَرْأَة٠تَمÙÙˆØªÙ Ø¨ÙØ¬Ùمْع٠شَهÙيدَةٌ
“Tidaklah kalian menganggap syahid kecuali orang yang terbunuh di jalan Allah. Sungguh orang-orang yang syahid jika demikian hanya sedikit. Padahal terbunuh di jalan Allah adalah syahid, meninggal karena sakit perut adalah syahid, terbakar adalah syahid, tenggelam adalah syahid, orang yang tertimpa reruntuhan adalah syahid, orang yang mati karena gila adalah syahid, wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid.” (HR. An-Nasa’i no. 3143).
Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam karyanya Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menyebutkan bahwa syuhada (bentuk jamak dari syahid) dalam Islam itu terbagi menjadi tiga macam: Syahid Dunia dan Akhirat, Syahid Dunia, dan Syahid Akhirat. (Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, juz 2, hal. 1588)