DKM-Penyelenggara Dakwah Harus Pahami Buku Pedoman Islam Wasathiyah

- Minggu, 27 November 2022 | 14:00 WIB

MoeslimChoice.Majelis Ulama Indonesia telah menerbitkan Buku Pedoman Islam Wasathiyah. Tujuannya, para pengurus masjid memiliki wawasan mengenai apa yang disampaikan oleh MUI, terutama berkaitan dengan Islam Wasathiyah.

Hal itu dikatakan Ketua MUI Komisi Dakwah KH Ahmad Zubaidi, di mana ia menegaskan bahwa tidak hanya para pengurus masjid. Buku Pedoman Islam Wasathiyah, kata Kiai Zubaidi, juga diperuntukkan bagi para penyelenggara dakwah lainnya.

“Ini merupakan buku yang kami terbitkan dalam rangka memberikan panduan dan kemudahan supaya semua penyelenggara dakwah dapat memahami apa Islam Wasathiyah,” kata Kiai Zubaidi dalam Sosialisasi Penguatan Dakwah Islam Wasathiyah Bagi Dewan Kamakmuran Masjid (DKM) Masjid Perkantoran se-DKI Jakarta dilansir dari MUIDigital, Ahad (27/11/2022).

Kegiatan yang digelar di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat ini merupakan hasil kerja sama Komisi Dakwah MUI dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan BSI Maslahat.

Selain itu, Kiai Zubaidi menjelaskan bahwa buku pedoman ini dibuat untuk mendukung kokoh dan tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila.

“Karena ini sudah merupakan keputusan umat Islam Indonesia, NKRI dan Pancasila sudah final,” paparnya.

Dia mengatakan bahwa keputusan ini punya tujuan agar umat Islam memiliki konsentrasi dalam melaksanakan aktivitasnya dan tidak terjebak pada konflik idiologi.

“Sehingga, kita bisa fokus pada pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, jika terjadi konflik ideologis, hal itu hanya akan membuang-buang waktu karena NKRI dan Pancasila merupakan ramuan yang tepat.

“NKRI dan Pancasila InsyaAllah ini adalah ramuan yang sudah tepat dan baik bagi bangsa kita,” tuturnya.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Komisi Dakwah MUI telah meluncurkan buku pedoman Islam Wasathiyah bagi penyelenggara dakwah seperti pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan majelis taklim.

KH Ahmad Zubaidi menyampaikan, buku tersebut merupakan pedoman untuk menyampaikan ajaran Islam yang bersumber pada Alquran dan hadist, serta memperhatikan kemajemukan yang ada di Indonesia.

“Kemajemukan Indonesia harus dirawat dan dijaga agar kedamaian, persatuan dan kesatuan bangsat dapat dipertahankan. Sehingga kehidupan umat manusia di dalamnya merasakan kehidupan yang baik dan bahagia,” kata Kiai Zubaidi.

Apalagi, kata dia, salah satu faktor yang riskan memecah belah umat di Indonesia adalah setiap kali ada gelaran politik yang terkadang tempat ibadah menjadi sasaran untuk melakukan penggalangan politik praktis.

Halaman:

Editor: Ida Royani

Terkini

X