MoeslimChoice.Hingga hari keempat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pencarian korban terus dilakukan. Gempa diduga akibat pergerakan dari Sesar Cimandiri itu terjadi pada Senin (21/11/2022) siang sehingga menelan ratusan jiwa meninggal, ratusan lainnya luka-luka dan puluhan ribu rumah serta bangunan pemerintah rusak.
Prihatin atas musibah ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Sodikun, mengajak Umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat solidaritas, dan menyalurkan harta untuk sedekah.
“Seluruh umat Islam, dan seluruh anak bangsa harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, Saling menguatkan, dan menyalurkan harta kepada saudara-saudara kita yang terdampak korban gempa bumi di Sesar Cimandiri,”ujarnya dilansir dari MUIDigital, Kamis (24/11/2022).
Kiai Sodikun menuturkan, musibah yang terjadi ini harus disikapi dengan penuh kesabaran dan penuh hikmah, karena setiap musibah atau bencana yang terjadi pasti tersimpan hikmah di dalamnya.
“Karena mau sekuat apapun kita untuk mencegahnya, kita tidak mungkin bisa mengelak, dan menolak,”tambahnya.
Selain itu dalam perspektif agama, apapun yang terjadi itu tidak terlepas dari perilaku manusia atau SDM itu sendiri, agar setelahnya kembali kepada-Nya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surar ar-Rum ayat 41:
ظَهَرَ الْÙَسَاد٠ÙÙÙŠ الْبَرّ٠وَالْبَØÙ’ر٠بÙمَا كَسَبَتْ أَيْدÙÙŠ النَّاس٠لÙÙŠÙØ°ÙيقَهÙمْ بَعْضَ الَّذÙÙŠ عَمÙÙ„Ùوا لَعَلَّهÙمْ ÙŠÙŽØ±Ù’Ø¬ÙØ¹Ùونَ
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Dia pun mengingatkan umat untuk terus bersabar, berikhtiar, berdoa, bertawakal, dan memohon ampun kepada Allah SWT. Agar musibah yang terjadi ini segera berakhir.
Menutup pemaparannya, kiai Sodikin memberikan arahan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk segera merespon melalui tangan lembaga penanggulangan bencana.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa memberikan dukungan penuh kepada lembaga penanggulangan bencana, karena kami punya tenaga-tenaga, punya ilmu, dan punya doa, tinggal punya dana.
“Jadi mungkin dari MUI, ini bisa menghimpun kebutuhan-kebutuhan untuk saudara kita, sebisanya, semampunya, dan seadanya,” tutupnya.[ros]