MoeslimChoice.Mantan Anggota DPR RI Roy Suryo telah menghapus unggahannya di akun @KRMTRoySuryo2 di Twitter, stupa Candi Borobudur dengan wajah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Bidang Mariti dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun tetap saja unggahan Roy Suryo itu jadi perbincangan hangat. Berbagai pihak termasuk kalangan politisi Senayan memberikan komentar. Bahkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menyesalkan unggahan meme stupa Borobudur mirip Presiden Jokowi itu.
Wamenag menilai, tindakan tersebut tidak menunjukkan sikap santun Bangsa Indonesia. Oleh karenanya, dia menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mendalami masalah tersebut, dan mengusut semua pihak yang terlibat untuk selanjutnya diproses hukum sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Beberapa saat lalu dalam siaran persnya yang diterima, Jumat (17/6/2922), Wamenag menegaskan, "Usut tuntas dan diproses hukum semua yang terlibat."
Lebih lanjut Wamenag mengajak, para tokoh dan elite masyarakat untuk membangun budaya politik santun yang dilandasi nilai-nilai luhur, akhlak mulia dan berkeadaban. Menteri asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengajak masyarakat berperilaku proporsional dan tidak berlebihan dalam menyampaikan pendapat maupun kritik, sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan.
Pria yang juga Wakil Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta, siapapun agar tidak menjadikan simbol agama sebagai bahan olokan atau guyonan. Sebab bisa melukai perasaan umat beragama yang bersangkutan.
Apapun alasannya, kata Wamenag, tindakan tersebut tidak etis dan tidak dibenarkan oleh agama serta peraturan perundang-undangan.
"Perbuatan tersebut bisa dikatagorikan sebagai perbuatan SARA," kata pria kelahiran 20 Juli 1963 ini.
Kebebasan menyampaikan pendapat apakah itu bentuknya kritik maupun saran, hendaknya dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika, tidak dengan cara yang satkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama.
Wamenag Zainut mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih bijak dan hati-hati dalam menggunakan media sosial.
"Jangan cepat mem-posting atau menyebarkan berita, baik berita yang berupa foto, video, meme atau konten narasi yang mengandung ujaran kebencian, fitnah dan SARA," pungkas Zainut Tauhid Sa'adi.[ros]