MoeslimChoice.Ini peringatan bagi seluruh masyarakat Indonesi. Polri mengimbau masyarakat untuk mengenakan sepatu saat mengendarai sepeda motor, demi keamanan si pengendara.
Imbauan itu disampaikan Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Santyabudi kepada para awak media di Jakarta hari ini, Senin (13/6/2022).
Irjen Firman Santyabudi, putra mantan Wapres Try Sutrisno, mengimbau masyarakat untuk tidak mengenakan sandal jepit selama mengendarai sepeda motor, untuk meminimalisir risiko yang dialami pengendara .
Menurut Irjen Firman, Polisi menyoroti penggunaan sandal jepit oleh pengendara sepeda motor ini selama Operasi Patuh Jaya 2022. Didapati bahwa tidak ada perlindungan kalau pakai sandal jepit itu.
"Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan, makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas," tandas Irjen Firman.
Ia tidak menampik, sepatu maupun jaket pelindung memang harus dibeli dengan uang. Namun, biaya yang harus dikeluarkan itu tak sebanding jika taruhannya adalah nyawa.
"Lebih mahal mana dengan nyawa kita? Tolong itu juga dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada, ini gunanya helm standard, pakai sepatu, masih banyak yang pakai sandal menggampangkan gitu saja," pintanya.
Di bagian lain, Irjen Firman meminta anggota kepolisian menjadi contoh bagi masyarakat. Agar tidak ada anggota polisi yang hanya memakai sandal jepit ketika mengendarai sepeda motor.
"Memberi contoh itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat, yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian bukan lagi karena ada petugas," ujarnya.
Irjen Firman mengingatkan bahwa saat ini tengah digelar Operasi Patuh Jaya 2022, sehingga diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam berkendara.
Dengan tegas ia mengingatkan,"Dampak yang diterima masyarakat jauh lebih besar jika tak menaati dan mematuhi aturan berlalu lintas. Kalau sudah meninggal di situ ada yatim, di situ ada janda mohon maaf atau mungkin itu ada duda, kalau sekali lagi yang menjadi korbannya ini rata-rata adalah tulang punggung keluarga."
Kembali ditegaskannya,"Jadi kepatuhan berada di jalan ini harus muncul harus bersama-sama kita bangun melalui kesadaran."
Operasi Patuh Jaya 2022 berlangsung 13-27 Jni dengan target sasaran penggunaan knalpot bising, penggunaan rotator, aksi balap liar, melawan arus, menggunakan handphone saat mengemudi, menggunakan helm tidak SNI, tidak menggunakan sabuk pengaman, serta berboncengan lebih dari 1 orang.[ros]