MoeslimChoice. Para elit politik mulai melakukan penjajakan dengan berbagai pertemuan baik secara terbuka maupun tertutup. Pembahasannya diperkirakan tidak lain adalah tentang Pemilu 2024 mendatang.
Beberapa waktu lalu, dua menteri Presiden Joko Widodo yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Jerman.
Pertemuan ini juga menunjukkan kalau hubungan keduanya harmonis.
“Pertemuan di Berlin itu saya kira menunjukkan semangat yang sama, bahwa kader-kader kita di bawah itu sama dengan yang di pusat,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (2/6/2022) kepada media.
Doli mengungkapkan, pertemuan Airlangga dengan Luhut itu kemungkinan besar membicarakan soal Pemilu 2024, mulai dari membesarkan partai hingga memenangkan Partai Golkar di kontestasi mendatang. Hal itu sangat wajar dibicarakan, karena Airlangga dan Luhut merupakan petinggi dari partai warisan orde baru itu.
“Saya yakin persis itu yang dibicarakan,” tuturnya.
Doli mengungkapkan, seluruh kader Partai Golkar sangat siap menyongsong Pemilu serentak yang bakal digelar kurang dari 1,5 tahun lagi. Semua kader Golkar, lanjutnya, telah melakukan konsolidasi untuk memperkuat partai berlambang pohon beringin itu.
“Jadi saya melihat semua jajaran sedang semangat-semangatnya melakukan konsolidasi dengan jejaring partai untuk pemenangan Pemilu 2024,” pungkasnya.
Pertemuan juga dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di markas NasDem beberapa waktu lalu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat diwawancara Info Indonesia, Kamis (2/6/2022) kemarin menjelaskan, Partai Gerindra dan NasDem masih sama-sama melihat perkembangan politik. Keduanya tidak ingin terburu-buru menentukan sikap dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Keduanya masih wait and see dan sedang pasang kuda-kuda saja untuk menghadapi dinamika dan segala kemungkinan politik yang akan terjadi ke depan," katanya.
Terkait potensi kedua partai itu akan membentuk koalisi, kata Ujang, tergantung masing-masing kepentingan. Jika Gerindra dan NasDem memiliki kepentingan yang sama di Pemilu 2024, kemungkinan besar akan menjalin koalisi.
"Bisa mungkin dan bisa tidak. Dalam politik semua bisa mungkin terjadi. Namun jika kepentingannya beda, ya akan berseberangan," katanya.
Sebelumnya, tepat di hari lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022), Ketua Umum Partai Gerindra berkunjung ke markas besar Partai NasDem untuk bertemu Ketua Umum NasDem Surya Paloh.