• Kamis, 28 September 2023

Syarif Fasha, Wong Plembang yang Memuncak di Jambi, Pindah Jalur ke Legislatif Menuju DPR RI

- Kamis, 8 Juni 2023 | 05:57 WIB
Wali Kota Jambi Syarif Fasha kader Partai Nasdem (Dok)
Wali Kota Jambi Syarif Fasha kader Partai Nasdem (Dok)
MoeslimChoice.com - Sejak akhir Mei 2023, nama Syarif Fasha yang menjabat Wali Kota Jambi mulai viral hingga pekan-pekan sesudahnya. Ini terkait dengan berondongan kritik terhadap Pak Wali dan Pemkot Jambi oleh seorang remaja putri Syarifah Fadiyah Alkaff yang tayang di media sosial audiovisual TikTok.

Syarifah mengkritik kebijakan Syarif Fasha sebagai Wali Kota yang dinilai merugikan warga, terutama nenek buyutnya Hafsah. Yang dipersoalkan oleh Syarifah adalah angkutan berat dari perusahaan PT Rimba Palma Sejahtera Lestari yang beralamat di kawasan Payo Selincah, Kota Jambi. Ia menyebut perusahaan itu merusak rumah dan sumur Nenek Hafsah.

Dalam video TikTok, Syarifah juga mengemukakan permohonan kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian, dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi. "Tolong ditertibkan Pak Pemkot jambi ini isinya iblis semua. Sering membuat hoax untuk klarifikasi. Wali Kota Jambi Syarif Fasha ini sangat menyengsarakan rakyat atas kebijakannya, dan antikritik," demikian antara lain yang dikemukakan Syarifah.

Malah Syarifah meminta Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh untuk menyeleksi ulang Syarif Fasha sebagai kader. "Yang terhormat Bapak Surya Paloh, saya mohon lihatlah tingkah laku kader Anda Wali Kota Jambi Syarif Fasha ini. Saya menilainya bukan lagi seorang yang intelektual, tapi seperti seorang preman. Kiranya Bapak Surya Paloh dapat lagi menyaring orang-orang yang baik di Partai Nasdem yang Bapak pimpin. Karena masih banyak orang-orang yang baik," ucapnya.

Nah, dari narasi kritik Syarifah tersirat rekam jejak dan profil Syarif Fasha. Penelusuran selanjutnya, Wali Kota, Syarif Fasha ternyata menjabat pula sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Provinsi Jambi yang dikukuhkan pada Oktober 2021 lalu.

Sedangkan sebagai Wali Kota Jambi, ia sudah menjabat selama dua periode berturut-turut sejak 2013 hingga 2023. Belakangan, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Nasdem.

Malah Syarif Fasha sudah menyampaikan surat pengunduran diri sebagai Wali Kota pada 9 Mei 2023. Surat pengunduran diri tersebut diajukan sebagai syarat untuk menjadi bakal calon legislatif DPR RI dapil Jambi.

"Surat permohonan mundur diri itu sudah saya ajukan sebelum pendaftaran ke KPU, dan saat ini sedang diproses karena masih dikonsultasikan dulu ke Kementerian Dalam Negeri," kata Syarif di Jambi pada Senin, (22/523). Menurut dia, surat itu ditujukan kepada Gubernur Provinsi Jambi untuk diserahkan ke Mendagri, juga diberitahukan ke KPU Kota Jambi, KPU Provinsi Jambi dan DPRD Kota Jambi.

Apakah kritik Syarifah juga terkait dengan langkah Syarif Fasha menuju kursi DPR RI, masih sulit memastikannya.

Yang lebih jelas, Syarif Fasha sebagai politisi sudah teruji handal di Dapil Jambi. Memiliki dukungan suara memadai sebagaimana karir politiknya yang berhasil terpilih sebagai Wali Kota Jambi selama dua periode. Sedangkan Kota Jambi merupakan wilayah dengan pemilih paling banyak di Dapil provinsi berpenduduk sekitar 3,8 juta jiwa itu.

Syarif Fasha menjadi Wali Kota Jambi periode pertama pada 2013-2018. Pada periode ini Syarif Fasha berpasangan dengan Abdullah Sani, dan periode kedua 2018-2023 berpasangan dengan Maulana.

Pasangan Syarif Fasha-Maulana berhasil memenangi pemilihan pada 27 Juni 2018. Keduanya mengalahkan pesaingnya, pasangan Abdullah Sani-Kemas Alfarizi.

Diusung koalisi Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, Nasdem, PBB, PPP, PKS, PKB, dan PKPI, pasangan Syarif Fasha - Maulana meraih 147.625 suara atau 55,69 persen dari total 265.087 suara sah. Sedangkan pasangan Abdullah Sani-Kemas Alfarizi diusung PDIP dan PAN meraih 117.435 suara (44,30 persen).

Sebelum terjun ke dunia politik, boleh dibilang Syarif Fasha sibuk mengembangkan usaha. Ini dapat terlihat dari rekam jejak pendidikannya. Lahir pada 16 Mei 1968 di Plaju, Palembang, Syarif Fasha menempuh pendidikan dasar dan menengah hingga tamat Diploma 3 Politeknik Universitas Sriwijaya pada 1990 di kota tepian Musi itu. Ia baru melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-1 pada 2002 dan lulus pada 2005 dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambi.

Antara 1990 dan 2022, Syarif Fasha banyak terlibat di proyek-proyek konstruksi, antara lain di Kabupaten Kerinci dan Tanjung Jabung melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi. Pada 1998 ia mulai mendirikan perusahaannya sendiri dengan bendera Persada Group.

Kelompok usaha Persada ini berkembang bukan hanya di bidang konstruksi, melainkan juga alat berat, pertambangan, dan aneka jasa wisata. Juga perkebunan dan perdagangan umum.

Sukses di bidang usaha, Syarif Fasha pun melanjutkan jenjang pendidikannya hingga lulus S-2 di Universitas Jambi 2008. Selanjutnya, setelah menjabat Wali Kota, Syarif Fasha meraih gelar doktor setelah menempuh pendidikan S-3 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri pada 2017.

Aneka penghargaan sudah ia raih. Namun Wali Kota Jambi Syarif Fasha juga tampak menghargai masa kecil dan remajanya di Palembang dengan merenovasi masjid di dekat rumah masa kecilnya di kawasan Plaju pada 2021. "Saya belajar salat di masjid ini, bermain di sini. Banyak kenangan sewaktu kecil. Karena ada sedikit rezeki, maka kami sekeluarga melakukan renovasi," ungkapnya di acara peresmian oleh Wali Kota Palembang Harnojoyo pada Jumat, 5 Maret 2021.

Dari rekam jejaknya sejauh ini, agaknya jabatan Wali Kota Jambi bukan lagi fokus perhatian Syarif Fasha. Di tahun politik 2023 hingga 2024 ia akan terlibat langsung dalam Pemilu dan Pilpres. Pilkada Gubernur juga terbuka kemungkinannya.

Bagaimana peluangnya? Mungkin sama besar dengan tantangannya. Syarif Fasha juga yang akan menunjukkan hasil kinerja dan keandalannya. Rise and rise or rise and fall.

Editor: Gunawan Effendi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X