MOESLIMCHOICE.com-Panas terik memaksa sekelompok Orang Asli, Komunitas Semaq Beri, di Kuala Berang, meninggalkan desa mereka.
Orang Asli, Komunitas Semaq Beri, memilih untuk tinggal di hutan Terengganu, Malaysia, yang jauh lebih sejuk di musim panas terik ini.
"Hal biasa bagi Orang Asli meninggakan rumah di Kampung Sungai Berua, pada musim panas terik, dan tinggal di hutan yang lebih sejuk," kata Hitam Keladi (60).
Baca Juga: HRC Nyatakan Status LGBTQ dalam Keadaan Gawat Darurat
Hitam Keladi bersama 20 keluarga lainnya juga menghindari panas untuk melindungi anak-anak kecil mereka dari kelelahan akibat panas dan penyakit lainnya.
“Ada lebih banyak tempat teduh bagi kami di sini dan dengan angin hutan yang segar pasti jauh lebih nyaman.
“Kami tidak meninggalkan rumah kami... hanya menghindari panas. Kesehatan anak-anak menjadi lebih baik ketika mereka berada di hutan," katanya saat ditemui Bernama di Kuala Berua yang dikutip dari The Star.
Baca Juga: Wow Senangnya, Musmulyadi Dapat Hadiah Umrah Usai Menangi Paralegal Justice Award 2023
Sesampai di hutan mereka tidak hanya menetap di satu tempat tetapi akan terus bergerak mencari kayu atau berburu makanan di sepanjang sungai.
Hitam, yang juga kepala suku dari pemukiman sementara, mengatakan mereka telah meninggalkan rumah mereka selama tiga bulan dan akan kembali ke Sungai Berua ketika cuaca membaik.
Menurut Hitam, warga desa yang melarikan diri ke hutan saat musim panas bukanlah hal yang aneh. Menurut Hitam, warga desa yang melarikan diri ke hutan saat musim panas bukanlah hal yang aneh.
Baca Juga: Berawal Flexing di Medsod, Andhi Pramono Terancam Ditahan dan Hartanya Dilibas KPK
Sementara itu, Sahak Samak, 41 tahun, juga dari suku yang sama, mengatakan tinggal di hutan saat musim panas merupakan tradisi leluhur.
“Ini adalah bagian dari budaya nomaden kami untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam hutan, tetapi kami jarang melakukannya saat ini.
“Kami hanya pindah ke hutan jika perlu, apalagi saat cuaca sangat panas atau saat desa kami dilanda banjir, namun saat situasi sudah membaik kami akan kembali,” ujarnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Dievakuasi karena Bendungan Raksasa Nova Kakhovka Diledakkan tapi Rusia Membantah
Menurut Sahak, selain di Tasik Kenyir, mereka telah bermukim di beberapa kawasan hutan lain di dekat Sungai Cendana dan di sekitar taman negara Terengganu.
Pemukiman Orang Asli Semaq Beri di Sungai Berua didirikan lebih dari 35 tahun yang lalu setelah mereka dipindahkan dari Tasik Kenyir menyusul pembangunan bendungan dan pengembangan ekowisata di sekitar danau.***
Artikel Terkait
Duh Kasihan Arab Saudi, Ternyata Pulau Panas Terus Mendera di Setiap Musim Panas
Sukses, Kejurnas MotoPrix Region A Musim 2023 di Sirkuit Catalunya Skyland
Di Puncak Musim Umrah 1444 Hijriah, Bandara Internasional King Abdulaziz Layani 4,4 Juta Jamaah
Buntut Berfoto Selfie, Pejabat Dipecat setelah Membuang Air Bendungan di Musim Kekeringan
Musim Haji 1444 Hijriah, 14000 Staff dan 8000 Karyawan Ditugaskan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi