• Senin, 25 September 2023

Dr Mahathir dan Muhyiddin Buktikan dalam Politik Hanya Kepentingan yang Abadi

- Kamis, 1 Juni 2023 | 15:17 WIB
Dr Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin/Foto Arahan Jaya
Dr Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin/Foto Arahan Jaya

MOESLIMCHOICE.com-Dua mantan PM Malaysia yaitu Dr Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin sepakat untuk bekerjasama.

Kesepakatan ini membuktikan ungkapan bahwa "dalam politik tidak ada teman atau musuh abadi, yang abadi kepentingan".

Dr mahathir mengatakan, dirinya siap bekerja dengan Ketua Perikatan Nasional Muhyiddin Yassin.

Baca Juga: Indonesia-Malaysia Bekukan Pembicaraan dengan Uni Eropa tentang Perdagangan Minyak Sawit

"Jika kesepakatan dapat dicapai untuk tujuan bersama demi kepentingan orang Melayu," katanya dikutip dari The Star, Kamis (1/6/2023).

Ia mengatakan penting untuk mengutamakan kepentingan orang Melayu, dan menolak mereka yang terlibat dalam korupsi dan pelanggaran pidana.

"Kami ingin bekerjasama tetapi tujuan akhirnya harus ditetapkan," katanya.

Baca Juga: Daftar 50 Orang Terkaya Malaysia 2023, Tan Sri Robert Kuok Kembali Memuncakinya

Dr Mahathir mengatakan, orang Melayu telah membagi diri menjadi berbagai kekuatan politik, yang menurutnya, telah melemahkan kekuatan kolektif mereka dan menghambat upaya untuk mengatasi masalah mereka.

"Kita terpecah menjadi banyak partai dan kita kehilangan kekuasaan. Ketika kita kehilangan kekuasaan, kita tidak bisa memperbaiki keadaan yang merugikan orang Melayu," katanya seperti dikutip.

Dr Mahathir juga mengatakan bahwa orang Melayu tidak lagi berada di belakang UMNO karena mereka telah kehilangan kepercayaan terhadap perjuangan partai untuk tujuan mereka.

Baca Juga: Begini, Pidato Fatima Mohammed yang Membuatnya Jadi Sasaran Tembak Israel dan Pembela Yahudi

Dia mengatakan kinerja buruk UMNO dalam pemilihan umum tahun lalu di mana partai yang pernah dominan hanya memenangkan 26 kursi parlemen adalah bukti bahwa itu bukan lagi partai pilihan orang Melayu.

“Inilah mengapa kita perlu bersatu. Tapi siapa yang mendukung persatuan? Bukan mereka yang terlibat korupsi atau yang divonis penjara.

"Pemilih Melayu sedang memikirkan masalah yang mereka hadapi. Mereka menginginkan seseorang yang peduli dengan keadaan mereka dan dapat melakukan sesuatu untuk memperbaiki masalah mereka."

Halaman:

Editor: Rosydah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X