Taliban Ingin Mengakhiri Isolasi Internasional, Bicara dengan PM Qatar

- Rabu, 31 Mei 2023 | 21:35 WIB
PM Qatar dan Pemimpin Tertinggi Taliban Haibatullah Akhunzada/Foto Al Jazeera
PM Qatar dan Pemimpin Tertinggi Taliban Haibatullah Akhunzada/Foto Al Jazeera

MOESLIMCHOICE.com-Taliban mulai memperlihatkan keinginan untuk mengakhiri isolasi internasional sejak mengambil alih kekuasan di Afghanistan 15 Agustus 2021.

Hal itu terlihat dari para pemimpin Taliban mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Qatar pada 12 Mei 2023.

Namun Pemimpin Tertinggi Taliban  Haibatullah Akhunzada dan PM Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani tidak merilis hasil pembicaraan mereka.
Baca Juga: Pj Bupati Muba Minta Santri Ponpes Ash Shiddiqiyah Semuanya Melanjutkan Pendidikan

Dilansir Al Jazeera, Rabu (31/5/2023), Kantor Berita Qatar melaporkan bahwa Al Thani datang dalam konteks “peran politik Qatar".

"Peran politik negara dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak selain memfasilitasi hubungan antara pemerintah sementara dan masyarakat internasional dan berusaha untuk mencapai keamanan dan kemakmuran bagi rakyat Afghanistan."

Menurut Kantor Berita Reuters, seorang sumber diplomatik mengatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga diberi pengarahan tentang pembicaraan antara kedua negara.

Baca Juga: Jamaah Haji Tahun Ini Dipasok Air Minum Melalui Plaftrom Elektronik Zamzam

“Dia melakukan pertemuan singkat dengan Haibatullah [Akhunzada]. Ini sangat penting karena ini adalah satu-satunya saat seorang pemimpin internasional bertemu Haibatullah,” kata Osama Bin Javaid dari Al Jazeera.

“Mereka membahas banyak masalah, terutama keamanan. Komitmen Imarah Islam Afghanistan kepada komunitas internasional juga muncul. Dalam perbincangan dengan beberapa pejabat Taliban, juga ada pembahasan tentang hak-hak perempuan dan pembukaan kembali sekolah,” tambahnya.

Baca Juga: Sekali Orgasme, Perempuan Jadi Sehat Selama Seminggu dan Bisa Panjang Umur

AS telah memberlakukan sanksi berat terhadap negara itu sejak Kabul jatuh ke tangan Taliban, termasuk pembatasan komersial dan pembekuan asetnya, yang menurut kelompok itu membuat situasi bagi warga Afghanistan semakin mengerikan.***

Editor: Rosydah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X