MOESLIMCHOICE.com-FIFA atau Federasi Sepakbola Dunia telah mencoret Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia U-20. Keputusan FIFA itu disambut reaktif oleh sebagian masyarakat Indonesia. Beragam spekulasi muncul mulai dari Kesiapan venue, polemik kedatangan Timnas Israel hingga kusutnya penanganan tragedi Kanjuruhan dinilai banyak pihak sebagai salah satu penyebabnya.
Muhammadiyah prihatin atas buntut FIFA mencoret Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia U-20, di mana ada pihak-pihak yang mengungkapan kekecewaan menyalahkan pihak-pihak lainnya. Sebab Pemerintah dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah berupaya optimal.
Muhammadiyah memahami kekecewaan akibat FIFA mencoret Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia U-20 itu, dan mengimbau agar semua pihak tidak saling menyalahkan. Harus tetap dan terus menjaga persatuan.
Baca Juga: Menunggu Kabar Baik dari FIFA, Menpora Muhadjir Effendy: Ayo Move On dari U20 karena Masih Ada U Lainnya
Imbauan tersebut disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, di mana ia mengatakan, "Masyarakat hendaknya menyikapi keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 dengan jernih dan kepala dingin. Terlepas dari adanya kelompok yang pro dan kontra, Pemerintah dan PSSI telah berusaha maksimal. Keputusan akhir tetap di tangan FIFA. Tidak perlu saling menyalahkan."
Munurut Abdul Mu’ti, status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tentu akan membuat bangga Indonesia, apalagi Timnas Indonesia otomatis dapat ikut berkompetisi tanpa melewati proses kualifikasi. Meski gagal, Mu’ti sekali lagi menekankan keutuhan bangsa lebih utama dalam momentum saat ini.
“Menjadi tuan rumah Piala Dunia tentu sangat penting dan membanggakan. Tetapi, keutuhan dan persatuan bangsa jauh lebih penting dan sangat diperlukan, terutama menghadapi tahun politik 2024,” ujar Mu’ti.
Baca Juga: Dua Kader Inspiratif Muba Bakal Dianugerahi Penghargaan HKG PKK Ke-51 di Medan
Menurut Mu’ti, gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah ini merupakan pelajaran penting bagi federasi PSSI untuk berbenah. Mu’ti mendorong reformasi sepakbola Indonesia agar bisa bersaing dengan negara lain.
“Yang mendesak dan tidak kalah pentingnya adalah membenahi sepakbola di dalam negeri sehingga timnas Indonesia bisa berprestasi di perhelatan sepakbola dunia. Walaupun tidak setara, berprestasi di pentas dunia tentu tidak kalah membanggakan dan membahagiakan dibandingkan menjadi tuan rumah Piala Dunia,” ujar Mu’ti.*
Artikel Terkait
FIFA Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U 20, Muhajir Effendi: Indonesia Takkan Kiamat
Erick Thohir: Keputusan FIFA Mutlak, Saya sudah berjuang maksimal
Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Presiden Minta Hormati Keputusan FIFA