PM Anwar Ibrahim Langsung Diserang Begitu Pulang dari Arab Saudi

- Minggu, 26 Maret 2023 | 16:17 WIB
PM Anwar Ibrahim diserang oposisi/Foto The Star
PM Anwar Ibrahim diserang oposisi/Foto The Star

MoeslimChoice.Perdana Menteri (PM) Datuk Seri Anwar Ibrahim baru saja kembali dari lawatan ke Arab Saudi, namun para oposisi Pemerintah Malaysia menyebut kunjungan tersebut sia-sia dan tak ada alasan untuk dilakukan.

Menanggapi serangan oposisi tersebut, Datuk Dr Mohammad Agus Yusoff membantah tegas bahwa kunjungan PM Anwar Ibrahim ke Arab Saudi sia-sia atau gagal. Banyak hal sudah dicapai PM Anwar Ibrahim dalam kunjungan kenegaraan itu.

"PM Anwar Ibrahim di Arab Saudi mengadakan pertemuan dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Muslim Dunia di Makkah," kata Mohammad Agus dalam keterangannya dikutip dari The Star, Minggu (26/3/2023).

Baca Juga: Negara-negara Arab Ingatkan akan Ada Pembalasan atas Islamofobia yang Bakar Al Quran

Ia menambahkan, PM Anwar Ibrahim juga menyaksikan penandatanganan berbagai nota kesepahaman dan mendapat pengarahan tentang keterlibatan pengusaha Malaysia dalam mega proyek baru Arab Saudi, Kota Neom.

“Beliau juga membahas isu-isu yang dihadapi dunia Muslim dan inisiatif membangun jaringan berdasarkan nilai-nilai bersama dan kerja sama,” kata Mohammad Agus.

Ia menambahkan, semua itu dilakukan dalam kunjungan selama tiga hari.

“Kalau tidak sukses, saya tidak tahu bagaimana pihak oposisi mengukurnya,” kata Mohammad Agus.

Baca Juga: Terhalang Karena Beda Agama, Sepasang Kekasih Ambil Jalan Berbeda untuk Bisa Bersatu

Tentang Anwar yang tidak bertemu Putra Mahkota Saudi dan Perdana Menteri Mohammed Salman Abdulaziz Al-Saud dan Anwar Ibrahim untuk memperpanjang kunjungannya dua hari lagi, Mohammad Agus mengatakan bahwa PM harus menolak dan berjanji untuk kembali.

"Dia harus menolak karena dia bersama Kabinet mengadakan acara buka puasa bersama Yang di-Pertuan Agong pada Sabtu (25 Maret) serta kunjungan kerja ke Kamboja dan China masing-masing pada 27 Maret dan 29 Maret," katanya. dikatakan.

Dia menambahkan bahwa klaim Oposisi bahwa Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al-Saud dan Putra Mahkota sama-sama tidak menyukai PM Anwar Ibrahim adalah salah.

"Faktanya, mereka adalah salah satu pejabat asing paling awal yang mengucapkan selamat kepada PM Anwar Ibrahim atas pengangkatannya sebagai perdana menteri setelah dia mengambil sumpah jabatan pada 24 November tahun lalu," kata Mohammad Agus.

"Berpolitik tidak boleh sampai pada dendam atau saling membenci. Kalau tidak puas dengan hasil dan biaya perjalanan, seharusnya minta PM Anwar di DPR," imbuhnya.

Menanggapi klaim bahwa Presiden Bersatu Tan Sri Muhyiddin Yassin pernah bertemu dengan Raja Salman saat menjadi Perdana Menteri, Mohammad Agus mengatakan bahwa keduanya tidak bertatap muka.

"Kenyataannya Muhyiddin bahkan tidak bertemu langsung dengan Raja Salman selama perjalanannya pada Maret 2021. Mereka hanya bertemu secara online," ujarnya.

Ini terjadi setelah anggota parlemen Perikatan Nasional meminta penjelasan mengapa Datuk Seri Anwar Ibrahim tidak bertemu dengan tuan rumahnya selama kunjungan tiga hari ke Arab Saudi.

Dalam keterangannya pada Sabtu, Wan Ahmad Fayhsal Wan Ahmad Kamal mengatakan, pertemuan kedua Perdana Menteri itu dijadwalkan lebih awal namun belum ada pemberitaan terkait acara tersebut.

Ketua International Affairs Committee of Perikatan MPs kemudian mengatakan bahwa juga tidak ada laporan yang menyatakan bahwa Anwar diundang untuk masuk ke Ka'bah, sebagaimana seharusnya kesopanan yang biasa diberikan kepada seorang pemimpin negara dalam kunjungan resmi ke kota suci tersebut," kata Machang. MP.

Wan Fayhsal menambahkan perlakuan seperti itu diberikan kepada mantan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Tun Dr Mahathir Mohamad.

Wan Ahmad Fayhsal, yang juga Ketua Pemuda Bersatu, mengklaim bahwa Anwar juga gagal bertemu dengan rekannya di Kementerian Keuangan Arab Saudi selama perjalanannya.*

Editor: Rosydah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X