Israel Ingkari Eksistensi Bangsa Palestina, Indonesia Meradang dan Kemlu Keluarkan Kecaman RI

- Kamis, 23 Maret 2023 | 19:02 WIB
Kemlu sampaikan kecaman RI terhadap Israel/Foto Ist
Kemlu sampaikan kecaman RI terhadap Israel/Foto Ist

MoeslimChoice.Pemerintah Republik Indonesia (RI) Meradang. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan kecaman RI atas pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich,  yang mengingkari eksistensi Bangsa Palestina. Ia juga tidak menghormati eksistensi dan kedaulatan Wilayah Yordania.

Kecaman RI disampaikan oleh Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih yang dilansir dari VOA, Kamis (23/3/2023),  di mana ia menyebut bahwa  pernyataan Smotrich tersebut mengingkari dan mengabaikan hak hidup rakyat Palestina, dan cenderung mengancam integritas teritorial Yordania.

Kecaman RI disampaikan, tambahnya, karena pernyataan Smotrich itu sangat berbahaya dan memancing kekerasan jika tidak ditangani dengan sebaik-baiknya. Dia menyebutkan gagasan Smotrich tersebut mengacu pada ide dasar dari gerakan Zionis, yaitu pembentukan negara Israel Raya yang meliputi Palestina, Yordania, Mesir, Suriah, dan Irak.

Baca Juga: Tegas, Ganjar Tolak Tim Israel di Indonesia demi Soladiritas pada Palestina

"Ini sangat ambisius dan sangat ekspansionis. Dan dia tidak menghargai kedaulatan negara lain. Dia juga mengabaikan perjanjian perdamaian antara Yordania dengan Israel pada 1994, dimana diakui wilayah Yordania dan mengakui Yordania sebagai pengampu wilayah Yerusalem yang menjadi kota suci tiga agama," kata Bagus.

Saat berbicara dalam sebuah konferensi pers di Prancis, Smotrich mengatakan tidak ada sejarah atau budaya Palestina dan tidak ada juga yang namanya bangsa Palestina. Dia juga memancing kemurkaan Yordania karena berbicara di podium yang ditutupi dengan variasi bendera Israel yang menunjukan negara Israel dengan batas-batas yang diperluas yang mencakup Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza dan Yordania.

Dia menekankan pernyataan Smotrich itu menjadi kesempatan bagi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab untuk menyatukan sikap, berkolaborasi untuk menekan Israel agar menaati perjanjian-perjanjian yang telah disepakati, khususnya mengenai solusi dua negara.

Baca Juga: Raja Salman: Arab Saudi Lakukan Apa Saja untuk Kenyamanan dan Keamanan Jamah Umrah dan Haji

Menurut Bagus, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Smotrich, dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir tidak mengakui solusi dua negara. Bagi mereka, kata Bagus, hanya ada satu negara, yaitu Israel, orang-orang Palestina harus keluar dari sana.
Pasukan Israel berjaga di pos pemeriksaan Hawara dekat kota Nablus, setelah ditutup menyusul penembakan di dekat Hawara di Tepi Barat yang diduduki Israel, Minggu 26 Februari 2023.

Ketiga elite tersebut, lanjutnya, hanya mengenal bahasan kekerasan, bukan perdamaian. Israel juga mengerahkan kekuatan militer untuk operasi keamanan di Tepi Barat sekarang ini dan yang menjadi korban warga sipil, termasuk lanjut usia, perempuan, dan anak-anak.

Karena itu, Bagus mengatakan, Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina dan kedaulatan wilayah negara-negara Arab lainnya. Indonesia juga akan mendorong solusi dua negara untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina dan bersuara di beragam forum internasional. Indonesia menentang segala berntuk aneksasi, agresi, dan intervensi.*

Editor: Rosydah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X