Elektabilitas PKS Terus Meningkat, Ternyata Ini Alasan Pemilihnya

- Jumat, 17 Maret 2023 | 14:46 WIB
Expose publik CIR dan LKSP (Anwar )
Expose publik CIR dan LKSP (Anwar )

MoeslimChoice -Lembaga survei  Lingkar Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) bekerjasama dengan Center for Indonesian Reform (CIR) merilis hasil temuan penelitiannya yang dilaksanakan pada periode Januari 2023. Hasilnya antara lain menunjukkan bahwa elektabilitas atau keterpilihan Partai Keadilan Sejahterah (PKS) mengalami peningkatan, bahkan berada diurutan ke dua.

Dengan jumlah responden 1.350 yang tersebar di 34 provinsi, yang diambil melalui teknik random sampling dari data Daftar Pemilih Tetap ( DPT) 2019, dengan metode wawancara face-to-face  disertai alat Kuesioner menggunakan aplikasi online (computer-aided) dengan fitur geo-tagging, memeroleh temuan bahwa PKS berada pada urutan kedua dengan persentase 9,3.

"Dalam survei itu kami menanyakan, "Jika pemilu dilaksanakan pada hari ini, partai politik mana yang akan Anda pilih?" Jawabannya mengejutkan, PKS sangat tinggi. Yakni berada diurutan kedua secara nasional. Tetap saja yang pertama adalah PDIP, dengan perolehan 19.8%, yang diikuti PKS 9,3%, Golkar 8,7%, dan Gerinda 8,2%. Sementara PKB 4,8%, NasDem 5,6%, Demokrat 4,5%, PPP 2,7%, PAN 1,1% dan parpol lainnya dibawah 0,7%," terang Direktur LKSP Andika Rachman, pada acara expos publik bertema Dinamika & Pergeseran Konstelasi Partai Politik di Indonesia, Jakarta, Rabu (15/3).

Dalam tiga tahun terakhir elektabilitas PKS terus mengalami peningkatan. Begitupun dengan PDIP yang berada di puncak keterpilihan. Pada 2021, tingkat elektabilitas PKS berada di 8,9 persen, 2022 8,1 persen, dan Januari 2023 melonjak di angka 9,3 persen.

Adapun elektabilitas PDIP naik tipis (cenderung stagnan), tahun 2021 mencapai 18 persen kemudian turun tahun 2022 menjadi 15.1 persen dan naik sedikit 19.8 persen. Sedangkan Gerindra turun (pada 2021 10,0 persen, menjadi 8,2 persen pada Januari 2023). Begitupun dengan Golkar turun (9,7 persen jadi 8,7 persen). Pun dengan partai Demokrat (7,9 di tahun 2021 menjadi 4,5 persen di Januari 2023). Sementara PKB stagnan (dengan 4,9 persen 2021  menjadi 4,8 persen di Januari 2023).

Baca juga: Gubernur Herman Deru Khusyuk Ikuti Rangkaian Ziarah Kubro Bersama Ribuan Peziarah 

Meskipun PDIP berada diposisi puncak akan elektabilitasnya, namun karena citra sebagai partai terkorupsi sangat tinggi (20,5 persen), maka publik beralih pada PKS (2,1 persen) yang dinilai lebih bersih. Inilah satu dari sekian alasan publik memilih PKS.

Untuk citra parpol paling nasionalis, PKS dan NasDem berada pada posisi yang sama, 8,4 persen. sementara PKB 5,6 persen, PAn 3,0 persen, PPP 3,6 persen. "Ini artinya, jika dibandingkan dengan partai yang sama-sama berideologi keislaman, justru PKS lebih nasionalis. Ini menjadi alasan pemilih," ujar Andika.

Sedangkan alasan ketiga yaitu terkait partai yang paling religius. Lagi-lagi PKS berada di posisi tertinggi. "Citra partai relijius atau pembela agama paling kuat bagi PKS (26,4%), diikuti PKB (17,9) dan PPP (16,4). Kemudi PDIP (8,6), Golkar (7,1), PAN (6,8) dan Gerindra (5,9)," ujar Dr. M Hidayaturrahman selaku Direktur CIR.

Baca juga: Menparekraf Apresiasi Semarang Unggulkan Subsektor Fesyen untuk Bangkitkan Ekonomi

Alasan lainnya, sebagai partai pembela rakyat, PKS berada diurutan tinggi, yakni 15,9 persen dibanding PKB 7,4 persen, PPP 6,1 persen, PAN 5,3 persen. Adapun partai berideologi Islam lainnya lebih kecil. Begitupun sebgai citra partai pembela perempuan. PKS lebih tinggi dukungannya dibanding partai berideologi Islam lainnya. Yakni 12,4 persen untuk PKS, PKB 6,1, PAN 3,5, dan PPP 4,4 persen.  

 

Editor: Ahmad Anwarudin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X