• Kamis, 28 September 2023

Saatnya Tatanan Internasional Diubah, KTT G77 plus China Sepakat Mendobrak Dominasi Barat

- Sabtu, 16 September 2023 | 20:56 WIB
Membuka KTT G77plusChina Presiden Kuba Miguel Diaz Canel tegaskan Selatan akan dobrak dominasi Barat pada tatanan dunia Foto Al Jazeera
Membuka KTT G77plusChina Presiden Kuba Miguel Diaz Canel tegaskan Selatan akan dobrak dominasi Barat pada tatanan dunia Foto Al Jazeera

MoeslimChoice.com-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 77 Negara plus China atau G77+China atau G77 plus China berlangsung di Havana, Kuba.

KTT G77 plus China diadakan di tengah meningkatnya frustrasi terhadap tatanan dunia yang dipimpin Barat karena semakin meluasnya perbedaan pendapat mengenai perang Rusia di Ukraina, perjuangan melawan perubahan iklim, dan sistem ekonomi global.

KTT G77 plus China harus jadi momentum Global South (Negara-negara Selatan) mengubah aturan main tatanan internasional setelah berabad-abad dipimpin negara-negara Barat yang kaya dan mengutamakan kepentingan sendiri.

Demikian dikatakan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (16/9/2023).

Baca Juga: Kemarau Panjang, Menag Imbau Umat Islam Gelar Salat Istisqa, Berikut Tata Caranya

Menurutnya, negara-negara berkembang adalah korban utama dari “krisis multidimensi” di dunia saat ini, mulai dari “perdagangan yang tidak setara dan kejam” hingga perubahan iklim yang menghancurkan.

“Setelah sekian lama Korea Utara mengatur dunia sesuai dengan kepentingannya, kini terserah pada Korea Selatan untuk mengubah aturan mainnya,” kata Diaz-Canel pada pembukaan KTT G77+Tiongkok di Havana.

Negara-negara berkembang mewakili 80 persen populasi dunia. Pertemuan tersebut terjadi di tengah meningkatnya rasa frustrasi terhadap tatanan dunia yang dipimpin Barat,

karena meningkatnya perbedaan pendapat mengenai perang Rusia di Ukraina, perjuangan melawan perubahan iklim, dan sistem ekonomi global.

Baca Juga: Orang Tua Lala Terkena Santet, Denny Sumargo Bantu Pertemukan Dengan Ustadz Muhammad Faizar

Ketua PBB Antonio Guterres bergabung dengan 30 kepala negara dan pemerintahan dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin pada pertemuan dua hari tersebut.

Pada pembukaan pertemuan pada hari Jumat, Guterres menyerukan dunia “lebih representatif dan responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang”, dan menekankan bahwa negara-negara “terjebak dalam jalinan krisis global”.

Meskipun banyak negara-negara G77 telah membantu mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan, mereka masih menghadapi kelaparan, inflasi, bencana iklim dan utang, dan mereka belum mendapatkan bantuan yang cukup, katanya.

“Kesimpulannya jelas: Dunia sedang mengecewakan negara-negara berkembang,” kata Guterres dalam Bahasa Spanyol.

Baca Juga: Intip Indahnya Wisata Tirto Galuh di Blitar Jawa Timur! Operasi Tim SAR yang Berujung Penemuan Air Terjun

Blok ini didirikan oleh 77 Negara Selatan pada tahun 1964 “untuk mengartikulasikan dan mempromosikan kepentingan ekonomi kolektif mereka,

dan meningkatkan kapasitas negosiasi bersama”, menurut situs web kelompok tersebut.

Para pemimpin Amerika Latin seperti Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Nicolas Maduro dari Venezuela, Gustavo Petro dari Kolombia,

dan Alberto Fernandez dari Argentina hadir dalam pertemuan tersebut, bersama dengan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, Joao Lourenco dari Angola, dan Presiden Mozambik Filipe Nyusi.

Baca Juga: Bekerjasama dengan Baznas, MUI Buka Beasiswa S3 Pendidikan Kader Ulama

Tatanan internasional yang ‘tidak adil’

China diwakili oleh pejabat tinggi Partai Komunis Li Xi, yang mengatakan negaranya “akan selalu menjadikan kerja sama Selatan-Selatan sebagai prioritas” dalam berurusan dengan dunia luar.

Fernandez mengatakan pandemi virus corona menandai perubahan penting dengan “mengekspos ketidaksetaraan” dalam akses negara terhadap vaksin, dan mencatat “90 persen vaksin ada di tangan 10 negara”.

Pertemuan tersebut harus diakhiri pada hari Sabtu dengan sebuah pernyataan yang menggarisbawahi “hak atas pembangunan dalam tatanan internasional yang semakin eksklusif, tidak adil, tidak adil dan menjarah”, Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez sebelumnya mengatakan kepada wartawan.

Baca Juga: Keren! 11 Madrasah Aliyah Masuk Top 25 Samsung Innovation Campus (SIC) Angkatan IV Tahun 2023

Draf pernyataan penutup menggarisbawahi banyaknya hambatan yang dihadapi negara-negara berkembang, dan mencakup “seruan untuk pembentukan tatanan ekonomi dunia baru”, katanya.

KTT tersebut berlangsung hanya beberapa hari menjelang Majelis Umum PBB di New York City.

“Suara G77+China akan selalu penting di PBB,” kata Guterres.

“Dan saya mengandalkan kelompok Anda, yang telah lama menjadi pendukung multilateralisme, untuk mengambil tindakan, menggunakan kekuatan Anda, dan berjuang – memperjuangkan sistem yang berakar pada kesetaraan; memperjuangkan sistem yang siap membalikkan ketidakadilan dan pengabaian selama berabad-abad.” ***

Editor: Rosydah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X