Teguhkan Peran Pesantren, Kemenag Adakan Pekan Pendidikan Al-Quran di Krapyak

- Sabtu, 29 Oktober 2022 | 15:45 WIB
foto/net
foto/net

MoeslimChoice. Mengangkat tema "Revitalisasi Peran Lembaga dan Pesantren Ta'lim-Tahfiz al-Quran dalam menyebarkan Islam Wasathiyah", Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Multaqa al-Duali Lembaga Tahfidz-Ta'lim Al-Quran.

Kegiatan Multaqa perdana ini akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, pada 15 - 17 November 2022.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, bahwa Multaqa ini bertujuan untuk meneguhkan kembali peran lembaga dan pesantren Al-Quran di dalam menyebarkan Islam yang moderat. 

Menurutnya, peran lembaga dan pesantren tahfidz Al-Quran di dalam menyebarkan ajaran Islam yang damai tidak bisa dianggap remeh.

"Lembaga dan Pesantren tahfidz Al-Quran telah mencetak ribuan penghafal Al-Quran yang menjadi Dai dan tersebar di berbagai daerah," kata Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Para Dai penghafal Al-Quran itu, menurut Kang Dhani, sapaan akrabnya, di dalam dakwahnya selalu menekankan pentingnya nilai-nilai Islam Wasathiyah (moderat). Dengan demikian, mereka sesungguhnya mempunyai kontribusi nyata di dalam menciptakan kehidupan keagamaan yang damai.

"Apalagi nilai-nilai Wasathiyah Islam itu sendiri memang diajarkan di dalam Al-Quran," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, menuturkan bahwa Multaqa ini bagian dari rangkaian Pekan Pendidikan Al-Quran. Selain Multaqa, Kemenag juga akan mengadakan sejumlah acara, diantarnya: Ijazah 'ammah (umum) Al-Quran.

Berkaitan dengan Multaqa, Waryono mengajak masyarakat untuk mengirim tulisan (call for papers) sesuai 

tema yang ditentukan. 

Tema-tema itu adalah: 
1. "Sejarah dan Perkembangan Lembaga Tahfidz-Ta'lim Al-Quran",

2. "Kurikulum Lembaga Tahfidz Al-Qur'an", 

3. "Jaringan Keilmuan Ulama Al-Qur'an Nusantara", 

4. "Peran Ulama Al-Quran Indonesia dalam Menyebarkan Islam Wasathiyah", dan 

Halaman:

Editor: Melati

Terkini

X