MoeslimChoice. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, sukses mengukir prestasi Internasional. Sebanyak 18 program studi di UIN Sunan Kalijaga meraih akreditasi Quality Seal Awards tanpa syarat dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).
FIBAA merupakan lembaga penjaminan mutu Perguruan Tinggi yang berbasis di Bonn, Jerman, dan menggunakan standar dari Germany Accreditation Council. Lembaga ini berorientasi internasional untuk penjaminan mutu dan pengembangan mutu dalam pendidikan tinggi yang mengukur tentang posisi dari program studi pada pasar pendidikan, pasar tenaga kerja, dan keberadaan studi program dikaitkan dengan konsep pendidikan tinggi secara keseluruhan.
FIBAA telah diakui oleh Direktorat Jenderal Tinggi Kemendikbudristek RI, sesuai dengan Keputusan Mendikbudristek RI No. 83/P/2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin mengatakan, akreditasi ini diawali dengan proses Asesmen Lapangan (AL) 18 Program Studi yang dilakukan FIBAA pada Juli - September 2022. Asesmen dilakukan untuk menilai kelayakan UIN Sunan Kalijaga mendapat akreditasi dari FIBAA. Tahapan ini dilakukan sepenuhnya oleh tim Asesor dari FIBAA.
"Pada saat ekspose, disampaikan beberapa catatan penting yang harus kami lakukan sebagai perbaikan. Kami harus menunggu sekitar 6 bulan untuk mendapatkan hasil akhir seperti yang kami terima saat ini," kata Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin di Yogyakarta, seperti dilansir dari laman Kemenag, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga: Dihadapan Jokowi dan Ibu Negara, Dekranasda Sulsel Pamerkan Produk UMKM Andalan
Rektor menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung proses akreditasi, termasuk dukungan dari jajaran pimpinan Kementerian Agama (Kemenag), mulai dari Menteri Agama, Sekretaris Jenderal, Dirjen Pendidikan Islam, hingga Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan.
"Alhamdulillah, ini merupakan hasil kinerja bersama yang luar biasa dari berbagai pihak. Koordinasi dan kerja keras, dengan strategi dan metode yang baik dan harmonis. Ini merupakan karya bersama, untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua tim yang terlibat, termasuk para pimpinan di rektorat, dekanat,
kaprodi, serta LPM dan jajarannya," tambah Al Makin.
Menurut Al Makin, pengakuan akreditasi internasional ini merupakan jalan lempang bagi UIN Sunan Kalijaga menuju World Class University, terutama dalam bidang Islamic Studies.
"Dalam Rancangan Induk Pengembangan yang disusun, UIN Sunan Kalijaga memang akan menjadi universitas berkelas internasional, terutama untuk program studi Islamic Studies. Namun ada beberapa program studi non Islamic Studies, yang juga kami dorong agar ikut program internasional ini. Dan kami memulainya dari sini.
Ini semacam rekognisi internasional buat kami," terang Al Makin.
Baca Juga: Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gibran: Nggak Usah Dipermasalahkan
"Suasana yang kondusif untuk berkolaborasi dari semua pihak diperlukan dalam mencapai proses persiapan, saat pelaksanaan, dan juga tindak lanjut setelah asesmen. Ini karya bersama yang membanggakan. Usaha lahir dan batin, doa dan kerja keras. UIN Sunan Kalijaga beruntung dan bersyukur, semua civitas akademika
bersyukur. Kita syukuri, lalu kita isi capaian ini dengan bukti karya nyata," lanjutnya
Ketua LPM UIN Sunan Kalijaga, Fakhri menjelaskan bahwa ini hal pertama di Indonesia ada universitas langsung dapat akreditasi internasional sebanyak 18 Prodi oleh FIBAA.
Artikel Terkait
UIN Sunan Kalijaga Terbitkan Buku Kiprah Alumni
UIN Sunan Kalijaga Anugerahi Habib Chirzin Doktor HC
Ketum PBNU akan Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga
Gus Yahya Menyandang Gelar Doctor Honoris Causa, UIN Sunan Kalijaga Selamatkan UGM dari Kebakaran
Gandeng FIBAA Jerman, UIN Sunan Kalijaga Tingkatkan Akreditasi Internasional