MoeslimChoice. Dalam upaya memenuhi kebutuhan dokter, dokter spesialis, dan fellowship di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menyediakan 2.500 beasiswa untuk dokter dan tenaga kesehatan dalam dan luar negeri.
Indonesia saat ini, masih mengalami kekurangan dokter spesialis, hingga mengakibatkan antrian pasien yang panjang, untuk mendapatkan penanganan dan sulitnya akses terhadap dokter di seluruh daerah di Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya angka produksi dan tidak meratanya distribusi dokter spesialis ke seluruh fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril mengatakan, masyarakat terbatas untuk mendapatkan akses kepada dokter. Melalui beasiswa ini, pemerintah ingin mempercepat produksi dokter dan dokter spesialis untuk mengatasi kekurangan dokter.
"Diperlukan sistem yang baru untuk meningkatkan jumlah produksi dan upaya pemerataan dokter di semua kabupaten/kota di Indonesia," kata Jubir Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, di Jakarta, seperti dilansir dari laman Kemenkes, Selasa (28/3/2023).
Pembaruan sistem dilakukan melalui transformasi SDM Kesehatan. Sebagaimana telah diketahui, Kementerian Kesehatan menginisiasi transformasi kesehatan dengan 6 pilar, yakni pilar Layanan Primer, Layanan Rujukan, Pembiayaan Kesehatan, Ketahanan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
Simplifikasi izin pendidikan kedokteran dalam mencetak jumlah tenaga kesehatan yang cukup melalui konsep piloting collegium based di 6 rumah sakit mulai Juli 2023.
"Transformasi memang tidak mudah, butuh kerja keras, cerdas, sinergi, kolaborasi, termasuk keteguhan hati dalam memulai dan menjalankannya. Hilangkan ego sektoral, kita sama-sama berpikir luas, jangka panjang, untuk kepentingan masyarakat luas," imbuh dr. Syahril.
Kemenkes bersama LPDP terus berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis yang semula 300 menjadi 600 di tahun 2022. Pada 2023 menjadi 1.600, dan tahun 2024 akan disediakan sebanyak 2.500 beasiswa untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri.
Upaya transformasi SDM Kesehatan dilakukan dengan cara meningkatkan mutu tenaga kesehatan melalui Pendidikan.
Berikut Beberapa Program Beasiswa Pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, antara lain:
1. Beasiswa Dokter Spesialis-subspesialis / Dokter Gigi Spesialis
Kemenkes telah melaksanakan Program Bantuan Dokter Spesiallis-subspesialis /Pendidikan Dokter Gigi Spesialis sejak tahun 2008 hingga saat ini dengan jumlah peserta telah mencapai 9.527 orang yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, terutama bagi putra putri di daerah Papua dan Papua barat termasuk dari TNI dan POLRI.
Artikel Terkait
Kemenkes Pangkas Pelaporan Kesehatan 400 Aplikasi melalui SATUSEHAT
Tolak Pasien Hamil hingga Meninggal, Netty PKS Minta Kemenkes Segera Periksa RSUD Subang
Dalam Satu Bulan Kemenkes Raih 4 Penghargaan Sekaligus Bidang Kehumasan