Kapan Bolehnya Memukul Anak Menurut Perspektif Islam? Begini Penjelasannya

Moeslimchoice.com - Di Indonesia dan media sosial saat ini seringkali kita melihat adanya tindak memukul dan kekerasan kepada anak. Tindakan kekerasan hingga memukul ini terkadang hingga membuat anak terluka.

Padahal, jika sebagai orang tua mengerti cara mendidik anak dari perspektif agama islam, tentunya akan mengurangi dan tidak akan memukul sembarangan terhadap anak.

Untuk itu, harus dicari cara lain yang bijak seperti yang dikatakan oleh pepatah: “Sedia payung sebelum hujan.”

Baca Juga: Herman Deru Imbau Orangtua Lakukan Skrining Tumbuh Kembang Anak demi Generasi Sehat dan Cerdas

Seorang pendidik yang bijaksana adalah orang yang menjauhkan anak didiknya dari lingkungan yang dapat menjerumuskannya ke dalam berbagai kekeliruan. (Al-Aulad wa Tarbiyatuhun fi Dhauil Islam hlm. 164, menukil dari Ath-Thil fisy Syari’atil Islamiah, karya Muhammad Shalih).

Memukul anak dalam keadaan emosi atau marah sebaiknya dihindari. Karena akan menimbulkan beberapa masalah.

Masalah itu seperti tidak bermanfaat, menimbulkan rasa antipati,Pukulan yang ditimpakan saat itu bukan untuk tujuan mendidik, melainkan untuk memuaskan diri dan menyalurkan kemarahan yang bergejolak dalam dada terhadap anak.

Baca Juga: Komitmen Perangi Koruspi, Pj Bupati Apriyadi dan Ketua DPRD Muba Ikuti Executive Briefing di KPK

Bisa jadi juga pukulan yang ditimpakan ke bagian-bagian tersebut akan menimbulkan kecacatan permanen pada diri anak didik. Bahkan bisa jadi akan menghantarkannya pada kematian.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda:

إذا ضرب أحدكم فليتق الوجة

“Apabila seseorang di antara kalian memukul, maka hindarilah bagian wajah.” (Muslim)

Baca Juga: HUT Ke 78 TNI, Kodim 0401 dan Pemkab Muba Bahu Membahu Bahagiakan Warga

Patokan dan ukuran bolehnya memukul anak