2023 Diperkirakan 13 Juta Orang Meninggal karena Kanker, Menkes: Kuncinya Deteksi Dini

- Senin, 20 Februari 2023 | 09:00 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin


MoeslimChoice. Deteksi dini, berpeluang besar untuk meningkatkan kesempatan seseorang menjadi penyintas untuk penyakit tidak menular seperti kanker. Dengan demikian, biaya perawatan, tingkat keparahan, kecacatan, bahkan kematian bisa dikendalikan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi sadikin, dalam acara Fun Walk Peringatan Hari Kanker Sedunia di Jakarta. Menkes pun menganjurkan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan Deteksi Dini atau skrining kesehatan seacra berkala.

"Kanker itu dapat dikendalikan, angka survival ratenya tinggi tapi syaratnya harus deteksi dini. Sekitar 90% bisa dikendalikan, kalau ditemukan pada stadium lanjut maka 90% akan meninggal," kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi sadikin, di Jakarta, seperti dilansir dari laman Kemenkes.

Di Indonesia, sebagian besar pasien yang memeriksakan diri saat kanker sudah dalam stadium lanjut. Akibatnya 90% pasien kanker tidak mendapatkan penanganan yang optimal hingga berakhir pada kematian.

Faktor penyebabnya beragam. Pertama, masyarakat takut untuk melakukan pemeriksaan karena khawatir karena keterbatasan dana, kedua keterbatasan peralatan, sehingga belum banyak fasilitas kesehatan utamanya di daerah yang mampu melakukan skrining kanker, dan ketiga kurangnya tenaga kesehatan yang berkompeten.

Ketiga faktor tersebut, kini tengah menjadi fokus Kementerian Kesehatan untuk direformasi. Reformasi dilakukan dengan melakukan transformasi kesehatan layanan rujukan yang merupakan pilar kedua transformasi kesehatan.

Menkes menyatakan, bahwa dalam sisi pembiayaan, saat ini skrining kanker sudah ditanggung BPJS Kesehatan, sehingga masyarakat bisa memanfaatkanya secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan.

"Misalnya untuk kanker kolorektoral, sekarang untuk laki-laki usia diatas 50 tahun sudah bisa melakukan deteksi dini gratis di fasyankes," tambah Menkes.

Baca Juga: Jelang Ramadhan & Idul Fitri, Kemendag Pastikan Pasokan MINYAKITA Aman dan Tercukupi

Kemenkes dari segi peralatan medis, juga berupaya memenuhinya berdasarkan jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat.

Menkes menambahkan, bahwa saat ini Kemenkes berupaya memenuhi alat deteksi dini untuk penanganan kanker pada wanita, pria maupun anak.

Di antaranya ada mammografi dan USG di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan, pemenuhan CT Scan di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker kolorektoral pada laki-laki, serta pemenuhan 10.000 hematoanalyser untuk mendeteksi kelainan darah putih pada anak-anak.

"Kanker payudara paling banyak diderita perempuan, kita sudah memasang 6000 USG, mudah-mudahan 10.000 USG bisa kita penuhi tahun ini. Kedua ada serviks, kita sudah wajibkan vaksinasi HPV. Testingnya nanti kita geser dari tes IVA dan papsmear ke HPV DNA, ini untuk pencegahan," ujar Menkes.

Selain upaya preventif melalui skrining kesehatan, Kemenkes juga mendorong seluruh daerah mampu melakukan perawatan dan pengobatan kanker. Hal ini mengingat banyak pasien kanker yang melakukan pemeriksaan sudah dalam stadium lanjut.

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X