MoeslimChoice.Mufti Besar Arab Saudi pada hari Minggu mengutuk pembakaran Al-Qur'an oleh pengunjuk rasa sayap kanan di Stockholm, Swedia, selama akhir pekan.
Dalam pernyataannya yang dilansir Saudi Press Agency, Mufti Besar Saudi Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Sheikh menggambarkan insiden itu sebagai "tindakan yang tidak masuk akal dan memalukan".
“Ini adalah tindakan provokatif terhadap satu setengah miliar Muslim di seluruh dunia. Itu memicu perselisihan dan melayani para pendukung ekstremisme,” kata Al-Sheikh.
Dia memuji pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi yang mengutuk dan mencela otoritas Swedia karena mengizinkan pembakaran Al Quran di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Turki untuk Swedia di Stockholm.
Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali, sikap Kerajaan dalam “menyerukan pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi dan koeksistensi, serta menolak kebencian dan ekstremisme,” kata SPA.
Banyak negara Muslim mengutuk pembakaran Al Quran.
Maroko mengatakan "heran" bahwa pihak berwenang membiarkan insiden itu terjadi "di depan pasukan ketertiban Swedia."
Indonesia, Yordania, Oman, Kuwait, dan UEA juga mengeluarkan pernyataan kecaman, seperti yang dilakukan Dewan Kerjasama Teluk, Organisasi Kerjasama Islam, dan Liga Dunia Muslim.
Parlemen Arab juga mengutuk keras insiden tersebut dan menekankan "penolakan total atas tindakan tercela tersebut, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap semua hukum dan perjanjian internasional tentang perlunya menghormati kesucian, kepercayaan, dan agama orang."
Ini menyerukan komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya dan memberlakukan undang-undang dan undang-undang yang mengkriminalisasi penghinaan terhadap tempat suci agama dan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi umat Islam dalam menjalankan ritual keagamaan mereka atas dasar kesetaraan dengan semua agama lain.[ros]