Marahnya Dedi Mulyadi Saat Tahu Lukisan Tokoh NU Diletakan Sembarangan

- Sabtu, 3 Desember 2022 | 10:05 WIB
Net
Net

MoeslimChoice.Lukisan yang banyak menampilkan tokoh-tokoh besar seperti tokoh Nahdlatul Ulama' (NU) serta para pahlawan diletakan sembarang di depan gedung kembar Purwakarta membuat Dedi Mulyadi meradang. 

Hal ini bermula dari sikap Pemkab Purwakarta yang mengambil alih aset pemerintah berupa gedung kembar yang selama ini ditempati Dedi Mulyadi untuk berkantor.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika sebelumnya menyebut jika gedung kembar itu ditempati secara ilegal selama empat tahun.

Karena itu Pemkab kata Anne Ratna Mustika kembali mengambil alih gedung kembar dan akan digunakan sebagai kantor salahsatu OPD di lingkup Pemkab Purwakarta.

Pasca pernyataan itu, tidak berselang lama semua lukisan di dalam gedung koleksi Dedi Mulyadi sudah dilepas dan ditempatkan di luar gedung.

Lukisan-lukisan itu banyak menampilkan para pahlawan serta tokoh karismatik, seperti tokoh pendiri NU Hasyim As'ari, kemudian Buya Hamka, Sukarno, Mbah Maridjan dan sejumlah tokoh Indonesia lainnya.

Kang Dedi pun kemudian mengangkut satu persatu lukisan yang disebut penuh sejarah tersebut.

Saat lukisan bergambar Hasyim Asari berada di luar gedung kembar, Kang Dedi Mulyadi pun merasa tersinggung.

Dia menilai siapapun yang meletakkan lukisan itu sembarangan di luar gedung adalah sebagai orang yang tidak paham sejarah.

"Ini orang kalau gak menghargai, gak ngerti sejarah hanya menjadikan NU sebagai sesuatu yang saya.. sudahlah gak usah diceritain. Jadi kalau gak ngerti sejarah, orang bilang mencintai NU, orang bilang jamaah NU, orang bilang membutuhkan NU, ya hanya politik?," katanya kesal seperti yang dia unggah di akun Kang Dedi Mulyadi Channel dikutip pada Sabtu (3/12/2022).

"Kalau mencintai NU gak mencintai ini (lukisan Hasyi As'ari) ya bohong, mencintai NU berarti mencintai Hasyim Asari, gimana sih diletakkan di luar sembarangan saja, harusnya gak boleh diletakkan sembarangan saja, Buya Hamka, Hasyim As'ari, kita orang NU," jelasnya.

Tampak juga lukisan dari Sukarno, kemudian lukisan dari Suharto, kemudian BJ Habibie dan sejumlah toko besar lainnya di Indonesia. [Irm]

Editor: Irma

Terkini

X