Mudzakarah Perhajian 2022, Kemenag: Semoga Menjadi Tonggak Bersejarah

- Selasa, 29 November 2022 | 12:30 WIB
foto/kemenag
foto/kemenag

MoeslimChoice. Mudzhakarah Perhajian Indonesia tahun 2022 yang untuk pertama kalinya digelar di Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, Jawa Timur, yang mengangkat tema "Bipih dan Keberlangsungan Pembiayaan Haji" ini, diharapkan bisa menjadi panduan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam optimalisasi pelayanan jamaah.

Hla tersebut diungkapkan Staf Khusus Menteri Agama (menag) bidang Ukhuwah, Hubungan Ormas, dan Moderasi Beragama, Ishfah Abidal Aziz, yang mewakili Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang berhalangan hadir. 

"Istitha'ah yang berkeadilan menjadi konsern. Mudah-mudahan Mudzakarah ini menghasilkan rekomendasi yang bisa jadi panduan kami," kata Ishfah Abidal Aziz di Situbondo, Jawa Timur, Senin (28/11/2022).

Menurut Gus Alex, panggilan akrabnya, pada penyelenggaraan haji 2022, pemerintah Saudi telah menaikkan biaya layanan Masyair dalam jumlah yang sangat signifikan. Hal itu mengakibatkan kenaikan Biaya Penyenggaraan Ibadah Haji (BPIH), hingga lebih dari Rp 97 juta. Akibatnya, penggunaan nilai manfaat hasil optimalisasi dana Bipih jauh melampaui biaya yang dibayarkan jamaah haji.

"Bipih yang dibayar jamaah, sebesar Rp 39,8 juta atau 40,7%. Sementara penggunaan nilai manfaat dana optimalisasi mencapai 57,9 juta per jamaah," jelas Gus Alex.

"Jadi penggunaan dana optimalisasi nilai manfaat sangat besar. Istitha'ah yang berkeadilan menjadi konsern kita," tambahnya.

Atas nama Menag, Ishfah Abidal Aziz mengapresiasi penyelenggaraan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2022. 

"Kita berkumpul di sini, ada tokoh, ulama, akademisi, praktisi haji, untuk mencari solusi istitha'ah dan keuangan haji dalam perspektif keberlangsungan pembiayaan haji dan kemaslahatannya di masa mendatang," harap Gus Alex.

Diselenggarakan di Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, Ishfah berharap, Mudzakarah menghasilkan rumusan monumental yang akan terus dikenang. Sebab, lanjut Ishfah, di pesantren ini, sekian puluh tahun lalu, pernah dihelat satu kegiatan yang menghasilkan tiga hal besar.

Pertama, penerimaan para kyai dan ulama terhadap bentuk negara bangsa. Kedua, peneguhan komitmen para kyai dan ulama untuk menjaga NKRI. Ketiga, penerimaan Pancasila sebagai azaz tunggal.

"Mudzakarah perhajian 2022 semoga juga menjadi tonggak bersejarah. Ada hal yang bisa dihasilkan yang akan menjadi tonggak yang terus dikenang," tutupnya. [mt]

Editor: Melati

Terkini

X