MoeslimChoice.Selama tiga hari Operasi Zebra Jaya sejak awal pekan ini, ada 2.242 pelanggar lalu lintas ditindak secara manual maupun lewat kamera e-TLE.
Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Rusdy Pramana Suryanagara mengatakan penindakan yang dilakukan ada yang berupa tilang dan juga teguran.
"Penindakan hukum dengan e-TLE sebanyak 843 kali dan teguran 1.399 kali," kata Rusdi saat dihubungi, Kamis (6/10/2022).
Angka penindakan itu didapat dari akumulasi mulai Senin (4/10/2022) hingga hari ini. Rusdi mengatakan jumlah tilang elektronik itu didapat dari 2.100 kali kegiatan yang dilakukan Satgas Preemtif.
Sementara penindakan teguran dilakukan dari 2.408 kegiatan dari Satgas Preventif.
Dari catatan kepolisian, selama tiga hari terakhir bentuk pelanggaran yang banyak dilanggar pengendara berkutat pada persoalan penggunaan sabuk pengaman hingga melawan arah.
"Bentuk pelanggaran mulai dari sabuk pengaman, penggunaan handphone, ganjil-genap, melawan arus," tutur Rusdy.
Operasi Zebra 2022 serentak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia mulai Senin (4/10) hingga 16 Oktober 2022. Tujuan Operasi Zebra 2022 digelar adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai ketertiban dalam berlalu lintas.
Kakorlantas Irjen Firman Shantyabudi dalam agenda apel pasukan dalam rangka 'Operasi Zebra 2022 menyampaikan bahwa peran aktif masyarakat dalam keselamatan lalu lintas sangatlah penting.
"Jadi ini yang harus ditekankan kepada masyarakat karena keberhasilan operasi yang melibatkan target masyarakat adalah peran serta aktif masyarakat untuk tertib," kata Firman di Lapangan Presisi, Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (3/10).
Lebih lanjut, Firman menyampaikan bahwa target dari kegiatan Operasi Zebra 2022 ini bukan untuk mencatat berapa banyak polisi memberi hukuman atau 'menilang', melainkan seberapa tinggi kesadaran masyarakat akan ketertiban lalu lintas yang dapat dicapai usai kegiatan tersebut.
"Jadi dengan tujuan ini kami berharap bahwa bukan berapa banyak Polri mampu memberikan hukuman 'menilang' para pelanggar tapi seberapa tinggi kesadaran masyarakat selama operasi ini bisa kita capai," kata Firman.
Firman berharap masyarakat mampu menjadi polisi bagi diri sendiri dan mampu mencegah hal-hal yang tidak perlu terjadi.
"Semoga dalam kegiatan operasi tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, masyarakat dengan segala kesadarannya bukan karena adanya operasi tapi betul-betul bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri, mampu mencegah hal-yang tidak perlu terjadi, bisa mempertimbangkan segala sesuatu dan bisa memiliki suatu konsistensi untuk tetap tertib selama berada di jalan," pungkas Firman. [Irm]