MoeslimChoice | Iklan jadi salah satu media promosi produk. Lewat iklan, perusahaan bisa merepresentasikan produknya pada tujuan, segmentasi, maupun pasar yang dituju.
Namun ada keterbatasan dalam mempublikasikannya seperi tertuang dalam kode etik periklanan suatu negara. Salah-salah, iklan harus diedit ulang karena dinilai melanggar aturan tersebut.
Seperti iklan TVC (TV Commercial) Suzuki di Australia yang mendapat peringatan dari Ad Standards —badan yang menaungi regulasi dan penayangan iklan di Australia.
Ad Standards menganggap Suzuki Australia sudah melanggar kode etik periklanan Federal Chamber of Automotive Industry (FCAI).
Musababnya, pada beberapa potong iklan video, memperlihatkan cara mengemudi yang kurang aman.
Iklan yang memiliki slogan 'For Fun's Sake' itu, dibuka oleh tayangan dan suara pengantar yang menyatakan: "Pada 2035 semua mobil akan mengandalkan swakemudi, tetapi sampai saat itu...."
Kemudian tayangan berubah dari suasana futuristik menjadi kondisi sekarang, ditambah adegan pengemudi yang menikmati Suzuki Vitara secara serampangan.
Bukan cuma itu, melanjutkan tayangan tadi, ada suara pengantar yang menyatakan lagi bahwa mengemudikan secara bertanggung jawab bukanlah hal menyenangkan. Nah, bagian tersebutlah yang disoroti Ad Standards.
Namun dari tuntutan yang dilayangkan, Suzuki Australia bersikukuh menganggap iklannya tidak melanggar batasan.
Pabrikan tidak memiliki niatan untuk mengajak penonton bertindak di luar batas wajar, apalagi menjadi pengemudi yang tidak bertanggung jawab.
"Dalam TVC Suzuki Vitara versi 15 dan 30 detik, kami tidak menggambarkan cara mengemudi yang tidak aman, ceroboh, atau mengancam yang akan melanggar hukum atau peraturan yang berlaku terkait keselamatan jalan," demikian pernyataan Suzuki seperti mengutip Motoring.
Masih belum selesai, permasalahan jadi lebih panjang saat pengamat menilai aksi mobil ketika tidak menapak tanah dan ngebut di ladang savana, dianggap gaya mengemudi yang tidak aman dan tidak peduli lingkungan hidup, serta melanggar klausul 2 (a) kode etik FCAI.
Hanya saja tuntutan soal ketidakpedulian pada lingkungan ini ditolak, namun Suzuki menerima tuntutan untuk merevisi iklan dengan menghapus scene yang menggambarkan aktivitas mengemudi yang tidak aman.
Ini bukan pertama kali Suzuki Australia dikecam asosiasi pariwara tersebut. Sebelumnya, tahun 2012, pabrikan juga dituntut dengan persoalan serupa, ketika mempromosikan Suzuki Swift Sport baru tetapi dikemudikan secara tidak aman.