Moeslimchoice. Hasil survei Lingkaran Survei Suara Jawa Tengah (LSS Jateng) menyebutkan elektabilitas Sudirman Said-Ida Fauziyah mengungguli Ganjar Pranowo-Taj Yasin dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018.
Direktur Eksekutif LSS Jateng, Firmansyah mengatakan, survei tersebut dilaksanakan pada 3-20 2018 di 29 kabupaten dan 6 kota di Jawa Tengah secara proporsional dengan metode multistage random sampling.
Survei melibatkan 1.421 responden. Berdasarkan data DPT Jawa Tengah sebanyak 27.068.125 dengan margin of errot 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Nomor urut 1 Ganjar Pranowo yang merupakan petahana di Jawa Tengah berpasangan dengan Taj Yasin yang merupakan anak dari kyai Maimun Zubair yang juga ketua Majelis Syariah Partai PPP. Diusung oleh partai PDIP, PPP, Nasdem dan Demokrat.
Sedangkan nomor urut 2 Sudirman Said yang merupakan mantan Menteri ESDM berpasangan dengan Ida Fauziyah yang merupakan kader PKB yang juga Ketua Pengurus Pusat Fatayat NU. Diusung oleh Partai Gerindra, PKB, PKS, PAN.
Firmansyah mengungkapkan, saat responden ditanyakan tentang kriteria utama calon pemimpin yang diinginkan, sebanyak 97,1 persen kompak menjawab pemimpin yang tidak korupsi. Sedangkan sisanya menjawab lain-lain.
"Saat diajukan pertanyaan siapakah calon gubernur Jawa Tengah yang paling bersih dari korupsi, sebanyak 71,2 persen menjawab Sudirman Said lebih anti korupsi. Sementara hanya 9,3 persen yang menjawab Ganjar Pranowo. Sedangkan sisanya 19,5 persen menjawab tidak tahu," kata Firmansyah melalui siaran elektroniknya, Minggu (24/6).
Dalam survei itu juga diperoleh hasil sebanyak 92,3 persen responden mengetahui tentang kasus e-KTP, dan sisanya tidak tahu.
Saat diajukan pertanyaan apakah ada ulama yang merekomendasikan tokoh tertentu untuk memimpin Jateng, sebanyak 54,3 persen menjawab rekomendasi kepada Sudirman Said dan hanya 5,1 persen yang merekomendasikan Ganjar Pranowo. Sedangkan sisanya 40,6 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
"Dari 59,4 persen yang mendapatkan rekomendasi ulama, kami juga menanyakan apakah Anda akan menurutinya. Hasilnya 70,4 persen akan menuruti, sedangkan sisanya menjawab masih pikir-pikir," ujar Firmansyah.
Sementara hasil survei elektabilitas dengan simulasi pencoblosan surat suara, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dipilih oleh 43,5 persen responden. Sementara Sudirman Said-Ida Fauziyah dipilih oleh 55,2 persen responden. Dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 1,3 persen responden.
"Pergerakan ulama dan maraknya kasus korupsi menggerus perolehan suara Ganjar Pranowo-Taj Yasin," tegas Firmansyah.
Firmansyah menambahkan, memang ada yang berbeda kali ini terkait pergerakan ulama yang mulai instensif terjun di dunia politik.
Hal ini tidak terlepas dari efek Pilkada Jakarta, dimana ulama semakin menguat dan massif. Ditambah maraknya kasus korupsi yang dilakukan sejumlah kepala daerah maupun mantan kepala daerah menjelang Pilkada berlangsung, makin merubah peta politik Tanah Air. [Dodo]