MoeslimChoice.com. Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara Abadi Initiative (SNA Initiative), mengunjungi Wakil Presiden (Wapres), KH. Ma'ruf Amin, di Kediaman Wapres, di Jakarta, terkait rencana pembuatan film tentang tokoh ulama besar, Syekh Nawawi al-Bantani, Rabu (31/5/2023).
"Syekh Nawawi al-Bantani adalah mahaguru dari para syekh-syekh atau ulama-ulama yang banyak menyebarkan ilmu agama di Nusantara ini," kata Wapres KH Ma'ruf Amin, seperti diungkapkan Jubir Wapres, Masduki Baidlowi, seperti dilansir dari wapres ri, Rabu (31/5/2023).
Menurut Wapres, Syekh Nawawi al-Bantani merupakan mahaguru dari ulama besar, seperti Kiai Cholil Bangkalan, Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari, Pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan dan lain sebagainya.
Baca Juga: 52 Ribu Siswa Madrasah se-Sulsel Catat Rekor Dunia Khatam Al-Quran via Aplikasi PUSAKA
Jubir Wapres menilai, apabila sejarah kehidupan Syekh Nawawi al-Bantani dituangkan dalam film, maka itu akan menjadi kisah yang menarik.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, yang juga merupakan cicit dari Syekh Nawawi al-Bantani, menjelaskan latar belakang sejarah yang sangat kental dengan Nasionalisme, yaitu Geger Cilegon yang terjadi pada 1888.
Di mana Syekh Nawawi al-Bantani merupakan salah satu tokoh penting dalam peristiwa perlawanan bersenjata rakyat Banten, dalam melawan pemerintahan Hindia Belanda.
Baca Juga: Menteri Agama: Pancasila, Bukti Indonesia Memiliki Peradaban yang Maju
"Geger Banten ini dalam sejarah dicatat sebagai sebuah revival (kebangkitan), gerakan kebangkitan para ulama di Indonesia, yang kemudian akhirnya melahirkan bibit-bibit nilai-nilai kebangsaan, nah di antara nilai kebangsaan dan religiusitas yang dibahas bersama wapres," kata Masduki.
Selain itu, Wapres juga memberikan arahan, agar film tersebut, nantinya memiliki dimensi sejarah kebangsaan di satu sisi, dan di sisi lain, juga menulas tentang latar belakang keagamaan dan keilmuan dari Syekh Nawawi al-Bantani, bersama silsilah keilmuannya dengan ulama-ulama Nusantara.
Dalam menggarap film ini, Yayasan Mizan, serta Yayasan SNA Initiative, juga melakukan riset terlebih dahulu.
Karena film ini, sarat akan sejarah masa lalu, dan melibatkan seorang orientalis ternama berkebangsaan Belanda, yang menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari Islam.
"Film akan dimulai dengan riset yang mendalam, karena juga melibatkan tokoh Snouck Hurgronje dan setelah dilakukan riset, yang cukup mendalam, baru akan dibikin script dan kemudian seterusnya sebagaimana film yang sering kita saksikan," terangnya.
Artikel Terkait
Petugas Haji Harus Sungguh-sungguh Layani Jamaah, Wapres: Jangan Malah Berhaji Sendiri
Anugerah Adinata Syariah 2023, Wapres Beri 4 Arahan Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah di Daerah
Anugerah Syiar Ramadhan 2023, Wapres Harap Konsisten Hadirkan Karya Kreatif & Edukatif
Wapres Pastikan Pemerintah Terus Lakukan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens
Wapres Minta Guru Olahraga Disertifikasi untuk Tingkatkan Peluang Prestasi di Tanah Air