MoeslimChoice.com - Kementerian Pertanian (Kementan) kini tgengah melakukan upaya mitigasi dan antisipasi menghadapi ancaman El Nino.
Dalam rangka upaya tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dengan menanam padi di Desa Kalelantang Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Mentan SYL menjelaskan, bersama Pemerintah Daerah (Pemda) pihaknya terus turun ke lapangan menggerakkan penyuluh dan petani untuk tetap berproduksi bagaimanapun kondisinya.
"Dulu, waktu Covid, kita tetap turun. Hasilnya 280 juta penduduk kita kebutuhan makannya aman. Dan, hari ini, kita hadiri di sini adalah bukti komitmen sekaligus rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil yang diraih selama ini" ungkap Mentan SYL, dikutip dari Humas Kementan RI, Senin (29/5).
Selama kurang lebih dua tahun pandemi Covid 19, Mentan SYL mengatakan, diketahui bahwa sektor pertanian menjadi salah satu bantalan ekonomi nasional.
Baca Juga: 13 Juta Penyuluh Petani Ikuti Pelatihan, Mentan SYL Minta Semua Bersiap Hadapi El Nino
"Sejak tahun 2019, nilai ekspor pertanian mengalami peningkatan, termasuk tahun 2022 meningkat menjadi 658,18 triliun atau naik 6,79% dibandingkan dengan tahun 2021, dengan nilai ekspor sebesar Rp 616,35 triliun. Alhamdulillah Bapak, ekspor pertanian kita terus tumbuh. Dan target kita menjadi 1000 triliun, mohon doa dan dukungannya," kata SYL.
Sementara itu, Andi Rijal Mustamim, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kab. Takalar menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kehadiran Mentan SYL dan jajaran.
"Kehadiran Bapak Menteri adalah kehormatan dan berkah bagi desa kami. Periatiwa ini sangat istimewa, karena apa?. Karena di tengah kesibukannya, Pak Mentan berkenan memenuhi undangan dari seorang Kepala Desa, ini bukti, menunjukkan beliau memang mutiara hitam dari timur," ungkap Andi Rijal.
Sebagai informasi, selain percepatan tanam memanfaatkan sisa hujan, upaya lain Kementan dalam upaya mitigasi dan antisipasi El Nino adalah meningkatkan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi. Melakukan introduksi varietas tahan kering seperri cakrabuana, pajajaran, inpari 13, 42, 46, dan Inpago.
Baca Juga: Mentan SYL Bakal Bentuk Gugus Tugas Berbasis Wilayah Menghadapi Bencana Kekeringan El Nino
Selain itu juga dilakukan engembangan komoditas 1000 ha serta pengembangan pupuk organik secara masif dan mandiri.
Di tempat yang sama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa acara gerakan kejar tanam (Gertam) padi di Kabupaten Takalar ini dtargetkan 1.000 hektar sebagai bentuk aksi dari petunjuk bapak Menteri sebagai bagian gerakan nasional menghadapi ancaman El Nino dan krisis pangan global.
"Setiap kabupaten ditarget minimal 1.000 hektar kejar tanam dengan berbagai rangkaian kegiatan percepatan panen, bufferstok pangan, jarak panen ke tanam maksimal 10-15 hari sehingga mesti kejar air, kejar benih semai di luar, asuransi, KUR, offtaker, kemitraan dari hilirisasi," pungkasnya
Suwandi menambahkan bagi yang wilayah waspada dan wilayah aman dilakukan pendekatan dengan mengejar indek pertanaman dan produktivitas.
Artikel Terkait
Bulog Diminta Serap Gabah Petani Sebanyak-banyaknya
Para Petani Bawang Merah Menangis dan Marah, Harga Anjlok ke Titik Terendah
Akselerasi Produksi Pertanian, Mentan Ajak Petani Milenial Terapkan Smart Farming
Dinilai Berhasil Sejahterkan Petani, Kementan Usulkan Gubernur Ganjar Pranowo Penerima 2 Tanda Kehormatan
Ikut Tanam Padi Bersama Petani, Presiden: Setelah Panen Tidak Diberi Jeda, Segera Ditanam