MoeslimChoice.com - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menuturkan, sesuai dengan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, BSKDN terus melakukan pembinaan terhadap daerah dengan nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) yang masih rendah.
Meskipun begitu, kata Yusharto, BSKDN juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pembinaan terhadap daerah yang memiliki nilai IID cukup tinggi tetapi ingin terus meningkatkannya.
Yusharto menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat di Aula BSKDN pada Senin, 15 Mei 2023.
“Pak Menteri pada saat penyampaian IGA Tahun 2022 kemarin, itu meminta kita untuk lebih serius melakukan asistensi untuk pendampingan bagi daerah-daerah yang skornya agak di bawah (IID) tapi bukan berarti yang relatif tinggi seperti Kubu Raya jadi tertinggalkan,” ungkap Yusharto, dikutip dari laman resmi BSKDN Kemendagri, Selasa (16/5).
Baca Juga: Tingkatkan Pemanfaatan Sistem Informasi, BSKDN Kemendagri akan Siapkan Command Center
Yusharto mengimbau Pemkab Kubu Raya mengembangkan inovasi yang original, agar inovasi tersebut dapat ditawarkan pada daerah lain yang tertarik untuk mereplikasinya. Langkah tersebut harapannya dapat memperkuat kolaborasi antar daerah guna membentuk ekosistem inovasi yang lebih baik.
“Nilai lebihnya itu daerah akan menggunakan juga itu berarti tingkat replikasinya sudah lebih tinggi. Kami berharap untuk daerah-daerah seperti ini difasilitasi sehingga kecepatan, kematangan inovasinya menjadi lebih baik,” terangnya.
Sementara kunjungan Pemkab Kubu Raya dikesempatan tersebut dalam rangka meminta BSKDN untuk memfasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya terkait bimbingan teknis Indeks Inovasi Daerah (IID) dan indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN. Kunjungan tersebut berlangsung
Dalam arahannya, Yusharto meminta agar Pemkab Kubu Raya memiliki mindset terkait inovasi sebagai komoditas yang mendatangkan passive income bagi daerah. Harapannya, pemikiran tersebut dapat memacu pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan inovasi di wilayahnya.
Baca Juga: Kemendagri dan KemenPAN RB Sepakat Dorong Setiap Daerah Sediakan MPP
“Kita sudah harus berpikir inovasi sebagai komoditas karena dari sanalah passive income itu bakal mengalir ke arah paten (hak) ke arah pengakuan, akan ada pengakuan seumur hidup selama hasil itu masih dipergunakan,” jelasnya.
Yusharto juga mengapresiasi Pemkab Kubu Raya atas setiap langkah yang diupayakan untuk mengembangkan inovasi daerah. Pihaknya berjanji akan segera melakukan pembinaan tersebut sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
“Kami berharap Kabupaten Kubu Raya ini akan menjadi lokomotif dari inovasi di Provinsi Kalimantan Barat,” pungkasnya.
Artikel Terkait
BSKDN Kemendagri Dukung Program Baznas Salurkan Zakat Profesi ASN
BSKDN Pacu Pemkot Lhokseumawe Tingkatkan Ekosistem Inovasi
Kemendagri Dorong Provinsi Jambi Buka Akses Rantai Ekonomi Seluas-luasnya
Sekjen Kemendagri Tekankan Pola Hidup Sederhana, Tidak Hedon bagi ASN
Kemendagri Puji Prestasi Pemprov Sumsel Kendalikan Inflasi serta Turunkan Kemiskinan dan Angka Stunting
Kemendagri Dorong Sinergitas Program Daerah Wujudkan Kesejahteraan Rakyat