MoeslimChoice.com - Penyuluh pertanian lapangan ibarat ‘kopassus’ petani yang harus menyebar ke semua desa, dan mulai menghidupi petani secara mandiri melalui kelembagaan ekonomi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para penyuluh di Sulawesi Selatan untuk menjadi pejuang dan garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas disaat musim kemarau panjang atau el nino 2023.
Agar dapat menjadi ‘kopassus’ petani, Syahrul mengatakan, penyuluh dapat menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai jalan pertama dalam menangani persoalan modal.
"Jadi sintesa dalam menghadapi elnino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk didalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi. Apalagi kapasitas produksi di Sulsel itu sudah 1,2 juta ton,” kata Mentan saat memberi pelatihan singkat kepada para penyuluh pertanian di Kopi Arnum Kota Makassar, akhir bulan lalu.
Baca Juga: Akselerasi Produksi Pertanian, Mentan Ajak Petani Milenial Terapkan Smart Farming
Baca Juga: Mentan Dorong Organisasi Pertanian Kolaborasi Penuhi Kebutuhan Pangan
Karena itu, lanjut dia, ke depan targetnya harus meningkat melalui konsep, program dan kelembagaan yang jauh lebih kuat.
“Inilah yang disebut dengan program eksponensial," ujar Syahrul.
Dengan menggunakan akses KUR, kata dia, maka nantinya akan ada alsintan (alat mesin pertanian) di setiap kecamatan seluruh Indonesia. Terlebih saat ini kementan sudah menggulirkan 1000 hektare lahan baru di semua Kabupaten Indonesia.
"Nanti akan kita carikan anggarannya setiap Kabupaten satu miliar. Jadi nanti penyuluh tinggal membuat kelembagaan ekonominya. Modalnya 1 miliar tiap kabupaten. Tapi semua setelah proses hitung ya," katanya.
Selanjutnya, Mentan menjelaskan, lembaga ekonomi itu akan mengatur pengadaan pupuk, kemudian pengadaan benih dan juga sarana prasarana produksinya. Jadi pola keuangannya bukan sekedar bantuan melainkan prinsip pinjaman yang dikembalikan melalui kerja keras.
"Saya ingin dalam kelembagaan bernilai ekonomi ini nantinya ada budidaya sapi, pupuk organik, benih unggul sampai pada alat modern lainya. Dan jangan kita terbiasa dengan bantuan karena itu hanya membuat kita tidak berpikir. Kita pakai gagasan yuk untuk menghasilkan karya bagi bangsa dan negara," katanya.
Syahrul mengungkapkan, dirinya ingin sektor pertanian betul-betul menjadi sektor yang paling kuat dalam situasi apapun termasuk musim kemarau panjang yang akan dihadapi dalam waktu dekat.
"Ketersediaan pangan kita harus cukup dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," jelasnya.
Artikel Terkait
Gencarkan Pertanian Ramah Lingkungan, Mentan SYL Raih Rekor MURI
Mentan Ajak Pengembang Start Up dan Milenial Majukan Pertanian
Amankan Produktivitas Pertanian, Presiden minta Kementerian Jaga Ketersediaan Pupuk
Dampingi Presiden Panen Raya di Maros, Mentan SYL Pastikan Ketersediaan Beras secara Nasional Aman
Mentan SYL Diminta Presiden Revisi Permentan Terkait Pupuk Bersubsidi