Presiden Berharap Kerja Sama Internasional di Luwu Timur Tingkatkan Ekonomi Sulsel

- Jumat, 31 Maret 2023 | 10:48 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan Taman Kehati Swerigading Wallacea di PT Vale Indonesia, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel
Presiden Jokowi saat meresmikan Taman Kehati Swerigading Wallacea di PT Vale Indonesia, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel

MoeslimChoice.com. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kerja sama yang telah disepakati oleh perusahaan di Kabupaten Luwu Timur dengan sejumlah negara, seperti Brasil, Tiongkok, dan Amerika Serikat.

Presiden berharap, kerja sama tersebut akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan akan ada kerja sama empat negara yang ke depannya kita harapkan memberikan kontribusi kepada PNBP di Provinsi, di Kabupaten, dan memberikan efek kesejahteraan kepada masyarakat. Itu yang kita inginkan," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya, saat meresmikan Taman Kehati Swerigading Wallacea di PT Vale Indonesia, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), seperti dikutip dari setkab RI, Kamis (30/3/2023).

Presiden menilai, bahwa sejumlah perusahaan yang tergabung dalam kerja sama tersebut terdiri atas perusahaan-perusahaan raksasa di dunia. Presiden berharap, kerja sama tersebut dapat meningkatkan perekonomian di Tanah Air, khususnya di Sulsel.

Baca Juga: Dugaan Korupsi di Kementerian ESDM, PKS Minta Presiden Rombak Pejabat Ditjen Minerba

"Kita harapkan efek ekonomi terhadap provinsi maupun terhadap negara kita, nanti akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," tambah Kepala Negara.

Presiden pun menekankan, alasan perusahaan-perusahaan tersebut tertarik untuk masuk ke Indonesia. Presiden menjelaskan, bahwa salah satunya adalah karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

"Ini yang perlu kita ingat bahwa cadangan nikel negara kita Indonesia adalah yang terbesar, nomor 1 di dunia, 25 persen cadangan nikel itu ada di negara kita. Itu kekuatan kita dan kita tidak ingin nikel itu habis, karena diekspor mentahan bertahun-tahun. Oleh sebab itu sejak 2020 saya stop, enggak boleh ekspor dalam bentuk mentahan lagi, tapi harus barang setengah jadi atau barang jadi," imbuh Presiden.

Hadir turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman; dan Bupati Luwu Timur, Budiman.***

Baca Juga: Inilah 10 Amalan Sunnah Penambah Pahala Puasa

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X