MoeslimChoice - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, pertanian berbasis teknologi akan mempermudah proses budi daya, karena lebih efisien dan modern, sehingga mendorong akselerasi produksi petani.
Untuk itu, dalam pengembangan budi daya pertanian, Mentan mengajak petani muda untuk menerapkan teknologi smart farming
Mentan menjelaskan, smart farming adalah satu lompatan yang dilakukan Kementan untuk tidak membiarkan pertanian berjalan apa adanya sama dengan yang kemarin.
"Tidak berarti yang kemarin jelek, tetapi harus ada loncatan. Pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini," ujar Syahrul dalam keterangannya, Sabtu (25/3/2023)
Syahrul juga menegaskan pihaknya terus berupaya dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha.
Salah satunya melalui program utama Kementan penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024.
Baca Juga: Mentan Dorong Organisasi Pertanian Kolaborasi Penuhi Kebutuhan Pangan
Baca Juga: Mentan Ajak Pengembang Start Up dan Milenial Majukan Pertanian
Sebagai informasi, Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) mencanangkan program bagi regenerasi petani melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS).
Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.
Hal ini sejalan dengan komitmen Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) untuk melakukan regenerasi petani dan mencetak petani muda yang berjiwa wirausaha.
Artikel Terkait
Herman Deru Launching Petani Milenial di Ogan Ilir
Mendagri Dorong Milenial Belajar Dinamika Pemerintahan melalui Laboratorium Pemda