MoeslimChoice - Indonesia mendorong Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI, agar menjadi organisasi yang bersatu, adaptif dan bermanfaat bagi Umat dan dunia. Demikian pernyataan nasional yang disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Tri Tharyat, Delegasi Indonesia pada Konferensi TIngkat Menteri (KTM) ke-49 mewakili Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi.
Tri Tharyat menyampaikan hal itu pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-49 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berlangsung di Nouakchott, Mauritania belum lama ini.
“OKI harus terus memperkuat kesatuan, solidaritas dan spirit kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Umat dan dunia saat ini," tegas Tri Tharyat yang juga Duta Besar Indonesia ini.
Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-49 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berlangsung di Nouakchott, Mauritania, pada 16-17 Maret 2023.
Tru Tharyat menjelaskan, terdapat empat pesan utama yang disampaikan Indonesia dalam pertemuan tersebut.
"Pertama mengenai pemajuan hak-hak perempuan. Islam sangat mengormati dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan," jelasnya.
Baca Juga: Kasihan, Sembilan Organisasi Islam Dibekukan 5 Tahun
Baca Juga: Konferensi Islam ASEAN 2022 di Bali Berakhir, Berikut 10 Poin yang Dihasilkan
Kontribusi perempuan dalam dunia Islam, kata Tri Tharyat, juga sangat nyata. Indonesia mendorong agar OKI menjadikan isu hak-hak perempuan sebagai salah satu agenda yang menjadi perhatian utama.
“OKI harus berada di garda terdepan dalam mendorong pemajuan hak-hak perempuan dalam Islam," ujar Dirjen Tri Tharyat.
Kedua, lanjutnya, OKI harus memainkan peran yang lebih besar dalam mengatasi situasi di Afghanistan. Indonesia mendorong agar OKI mendesak Pemerintah Taliban untuk membatalkan kebijakan yang membatasi hak-hak perempuan, termasuk dalam bidang pendidikan. Indonesia juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi dalam kunjungan ulama negara-negara anggota OKI ke Afghanistan.
Komitmen Indonesia dalam mendorong pemajuan hak-hak perempuan di Afghanistan sangat jelas.
Pada bulan Desember 2022, Indonesia bersama Qatar menyelenggarakan Konferensi Internasional mengenai Pendidikan bagi Perempuan Afghanistan yang berhasil mengumpulkan komitmen bantuan internasional untuk sektor pendidikan dan kesehatan di Afghanistan.
Pesan ketiga yang disampaikan Indonesia adalah mengenai dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Di tengah kesewenang-wenangan penjajahan Israel, Indonesia tegaskan pentingnya OKI untuk bersatu dan lakukan langkah konkrit untuk dukung Palestina. Hal ini termasuk melalui dukungan terhadap permintaan pendapat hukum (Advisory Opinion) dari Mahkamah Internasional (ICJ) serta dorongan terhadap proses perdamaian.
Hal terakhir yang disampaikan oleh Indonesia adalah pentingnya OKI perkuat kerja sama konkrit dalam bidang pembangunan. Hal ini terutama agar OKI dapat memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan umat.
Artikel Terkait
Banjir Besar di Arab Saudi, Kemlu RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban
Terima Kunjungan Dubes Sudan, Muhammadiyah Jajaki Peluang Kerja Sama Ekspor-Impor