MoeslimChoice – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) mendorong hadirnya Mal Pelayanan Publik (MPP) di seluruh Indonesia. Hal ini untuk lebih memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Saat meresahkan 3 MPP sekaligus di Provinsi Bengkulu, Menteri PANRB Azwar Anas mengungkapkan hadirnya 3 MPP di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu sebaiknya mengakomodir layanan sesuai dengan potensinya daerah, termasuk beradaptasi dengan teknologi digital.
"Sejalan dengan upaya mendorong MPP hadir di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, kami juga mendorong terbangunnya sistem pelayanan berbasis digital. MPP ini gedung, bukan tujuan. Tujuannya adalah mempermudah layanan," ujar Azwar Anas, dalam Peresmian MPP Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Lebong, yang dipusatkan di Kota Bengkulu, Kamis (16/03).
Menteri Anas mengingatkan keberadaan MPP harus memberi dampak, salah satunya adalah peningkatan ekonomi warga sekitar. Berdasarkan laporan perekonomian yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan IV 2022 tumbuh 4,75 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,51 persen.
Baca Juga: Kunci Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, MenPAN RB: Inovasi bisa Menangkan Persaingan
Dari sisi lapangan usaha, percepatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dipengaruhi oleh percepatan pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Selain bidang-bidang tersebut, potensi lain yang ada di masing-masing daerah juga tidak dapat dipandang sebelah mata sebagai upaya dalam berkontribusi nyata,” jelas Menteri Anas.
Kota Bengkulu menjadi tempat yang menyimpan sejarah dan memiliki potensi sebagai daerah wisata. Terdapat sejumlah destinasi yang menarik untuk dikunjungi, seperti Rumah Pengasingan Bung Karno, Benteng Marlborough, Tapak Padri Bengkulu, Pantai Jakat, serta tradisi Tabot.
Sementara Kabupaten Lebong memiliki sumber daya alam yang potensial. Salah satunya adalah sumber daya air di Danau Tes, yang telah digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Selain itu, sumber daya hutan yang luasnya 70 persen dari luas keseluruhan Kabupaten Lebong dan telah ditetapkan sebagai satu-satunya sebagai konservasi di Provinsi Bengkulu.
"Kemudian Kabupaten Bengkulu Tengah terus bergerak maju dengan pengembangan ekonomi desa melalui digitalisasi," ungkap Anas.
Anas mencontohkan, misalnya di Desa Abusakim dan Desa Rindu Hati. Pemerintah desa diberikan ruang untuk berinovasi dalam melakukan berbagai terobosan dan kreativitas yang akan mendorong kesejahteraan serta meningkatkan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat.
Kehadiran MPP di daerah-daerah ini diharapkan bisa mendongkrak kemudahan perizinan dan akses pelayanan terpadu, sehingga dapat meningkatkan investasi serta pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan pariwisata, sekaligus pelestarian budaya.
MPP Kota Bengkulu menjadi MPP ke-113 secara nasional, diikuti MPP Kabupaten Bengkulu Tengah dan MPP Kabupaten Lebong menjadi MPP ke-114 dan 115.
Artikel Terkait
26 MPP Diresmikan, Layanan Kemenag Kian Mudah Diakses
KemenPANRB: Pemprov Jatim-Pemkot Lubuklinggau Bahas Percepatan MPP Digital