Gencarkan Pertanian Ramah Lingkungan, Mentan SYL Raih Rekor MURI

- Senin, 13 Maret 2023 | 22:24 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Mentan Syahrul Yasin Limpo.

MoeslimChoice - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) memperoleh penganugerahan atas prestasi yang berhasil diraih Sektor Pertanian. Tak tanggung-tanggung, sektor Pertanian sekaligus meraih dua penganugerahan Rekor Muri.

Kategori pertama 'Pembuatan Bahan Alami Biosaka Secara Serentak Oleh Petani Terbanyak' diberikan kepada Mentan SYL, dan Kategori kedua 'Pemrakarsa dan Penyelenggara Panen Padi di Lahan Terluas Hasil Aplikasi Biosaka' diberikan kepada Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

Penganugerahan ini diberikan dalam acara Panen raya padi aplikasi biosaka seluas 215 hektar dan pembuatan biosaka dengan melibatkan 1.000 orang petani. di Desa Kebon Agung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran Mentan SYL yang terus gencar pertanian yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Dampingi Presiden Panen Raya, Mentan SYL: Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pangan Ramadan dan Lebaran Aman

Founder Ceo Muri, Jaya Suprana mengatakan penggunaan Biosaka diharapkan dapat mengangkat potensi Bumi Nusantara untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian indonesia.

"Sebagai elisitor, hasil uji laboratorium, Biosaka menunjukan adanya kandungan hormon, jamur dan bakteri yang tinggi sehingga dapat memperbaiki sel tanaman dan meminimalisasi serangan hama dan penyakit, pada saat yang sama juga dapat menyuburkan tanaman sehingga dapat meningkatkan produksi dan mutu hasil" kata Jaya Suprana saat penyerahan sertifikat MURI.

Melalui virtual, Mentan SYL mengucapkan terima kasih kepada MURI, penghargaan ini akan ia jadikan motivasi dan tambahan semangat dalam pembangunan pertanian yang maju,mandiri dan modern.

Menurutnya ini saatnya untuk bela negara, ini saatnya untuk berjuang terhadap kepentingan perut dan makan rakyat, ini saatnya memberi margin keuntungan yang lebih besar kepada petani. Ia juga mengatakan membuat pertanian semakin maju, semakin mandiri dan modern adalah kewajiban kita semua. Kenapa? Karena makan adalah Human Right, Hak Asasi.

Baca Juga: Tolak Alih Fungsi Lahan Pertanian di Daerah, Kementan Sinergi dengan Aparat Hukum

"Oleh karena itu apa yang dipraktekan hari ini di Bantul melalui biosaka adalah bagian-bagian dari alternatif, untuk menghadapi tantangan dan kesulitan yang ada, kenapa? Karena pupuk dunia bersoal, lebih dari 50% pupuk yang beredar berasal dari rusia-ukraina yang lagi perang akibatnya harga pupuk naik 2- 3 kali lipat," Ungkap Mentan SYL

"Yang dibutuhkan di pertanian itu kan pupuk, Nah salah satu cara mengatasinya ini dengan kearifan lokal ini (Biosaka), nenek moyang kita dulu juga menggunakan ini dan tadi saya mendapat informasi bahwa di Bantul ada petani yang sudah mencoba dan hasil produktivitasnya mencapai 10,4 ton nah ini kan luar biasa, jadi mari bapak/ibu kita coba yu, toh ini kan tidak ada ruginya, tidak perlu keluarkan uang untuk membuat biosaka" tambahnya

Sementara itu, Gubernur D.I. Yogyakarta yang di wakili, Kabiro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Yuna Pancawati, menyampaikan Apresiasinya kepada jajaran Kementan yang selama ini telah banyak memberikan perhatian kepada DIY. Ia mengatakan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara, ketersediaan pangan yang cukup dan terjamin menjadi hal yang sangat penting untuk menopang kehidupan semua.

"Apresiasi saya sampaikan untuk pemerintah pusat dalam hal ini jajaran Kementerian Paertanian yang telah memberikan perhatian untuk DIY terkhusus para petani, melalui penggunaan Biosaka ini saya berharap petani kita bisa mendapatkan keuntungan yang lebih karena memang dengan penggunaan biosaka ini penggunaan pupuk bisa di kurangi tentunya mengurani biaya produksi petani" ujar Yuna

Halaman:

Editor: Nurheni Gun Maharani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X