Kembali Pimpin Muhammadiyah Jateng, Tafsir Akan Tekankan 3 Hal

- Senin, 6 Maret 2023 | 08:00 WIB

MoeslimChoice. Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-8 Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng) yang digelar selama dua hari, yakni pada 4 sampai 5 Maret 2023 di Kota Tegal, berhasil memilih kembali Tafsir untuk menahkodai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah periode 2022-2027.

Sebagai Ketua PWM Jateng periode 2022-2027, Tafsir, akan didampingi oleh Dodok Sartono sebagai Sekretaris dan Prof Sofyan Anif sebagai Bendahara PWM Jateng.

Dalam acara penutupan Musywil ke-8 Muhammadiyah Jateng, Tafsir menyampaikan permintaan dukungan dari semua pihak.

Ia menegaskan, bahwa tradisi kepemimpinan di Muhammadiyah yakni secara kolektif kolegial dan kolaboratif, untuk membangun Muhammadiyah Jateng yang lebih maju. Pada periode kedua ini, Tafsir akan menekankan pada tiga hal, yakni kaderisasi, membangun pusat perkaderan ulama dan industrialisasi Muhammadiyah.

Menurutnya, Muhammadiyah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, maka sudah seyogyanya memiliki kader di seluruh lini kehidupan untuk mengurusi manusia, bahkan dari sebelum lahir sampai dengan kematian datang. Inilah yang melandasi pentingnya kaderisasi.

Kemudian yang kedua, tentang membangun pusat kaderisasi ulama merupakan kewajiban bagi Muhammadiyah karena sebagai gerakan Islam. Sehingga, Muhammadiyah juga memiliki kewajiban untuk melahirkan pemimpinan dengan keilmuan agama yang memadai.

Baca Juga: Menag Dampingi Presiden Hadiri Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan

"PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah) yang berada di Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tentu sangat terbatas, maka butuh PUTM lokal Jawa Tengah. Sehingga pondok pesantren yang ada juga tidak akan kekurangan pengasuh," kata Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir dalam keterangannya, di Tegal, Jateng, seperti
dilansir dari muhammadiyah.or.id, Minggu (5/3/2023).

Seperti diketahui, PWM Jateng tercatat sebagai wilayah Muhammadiyah dengan pertumbuhan pondok pesantren paling cepat dari seluruh Indonesia. Namun persoalannya, apakah pengasuh pondok yang memiliki visi dan misi, termasuk pandangan Kemuhammadiyahan yang mantap.

Ketiga, industrialisasi Muhammadiyah. Sebagai pasar besar, Muhammadiyah harus bergerak tidak lagi menjadi konsumen atau pasar, tapi harus menjadi produsen. Tafsir menyadari, bahwa selama ini ceruk pasar Muhammadiyah dikuasai bukan dari internal Muhammadiyah.

"Sudah saatnya juga Muhammadiyah menjadi produsen yang akan dijual di pasar Muhammadiyah sendiri," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Kiai Tafsir ini, terpilih kembali memimpin PWM Jateng, setelah melalui Rapat Formatur yang diikuti oleh 13 orang dengan suara terbanyak berurutan pada pemilihan di Musywil ke-8 Muhammadiyah Jawa Tengah.

Berikut 13 Nama Calon yang Ditulis Berdasarkan Suara Terbanyak:

1. Tafsir (1.365 suara)
2. Sofyan Anif (1.088 suara)
3. Wahyudi (1.076 suara)
4. Rozihan (984 suara)
5. Ibnu Hasan (977 suara)
6. Ibnu Naseer Ar-Rahimi (958 suara)
7. Masrukhi (955 suara)
8. Jumari (951 suara)
9. Hasan Ulamai (846 suara)
10. M. Abdul Fattah Santoso (758 suara)
11. Dodok Sartono (741 suara)
12. Zakiyudin Baedhowi (712 suara)
13. M. Abduh Hisyam (709 suara).***

Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri Muktamar Muhammadiyah di Kaltim dan Tinjau Proyek Tol IKN

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X