MoeslimChoice. Menginjak usianya yang ke-100 tahun, Nahdlatul Ulama (NU) harus bisa menjadi sebuah gerakan masyarakat yang digdaya bukan sekadar berdaya. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, dalam tayangan podcast KH Yahya Staquf: Gerak Cepat PBNU, Gus Dur, Dan Persoalan Israel.
"Memang agenda yang kemudian sejak start kepengurusan kita kerjakan mengarah kalau sekarang ini dalam peringatah Harlah 1 Abad, kita bikin tagline mendigdayakan," kata Ketum PBNU, KH Yahya Staquf, seperti dilansir dari NU Online, Senin (20/2/2023).
NU bagi Gus Yahya (sapaan akrabnya) merupakan jamiyah dengan jumlah pengikut yang fantastis, harus dibangun menjadi digdaya bukan sekadar berdaya. Berdaya berarti hanya cukup untuk survive atau bertahan, namun tidak bisa memberikan kontribusi terhadap perkembangan.
"Kalau NU mau memberikan kontribusi yang lebih menentukan perkembangan terhadap masyarakat, ya harus digdaya. Karena untuk melakukan itu dibutuhkan konsolidasi kekuatan yang serius," tambah Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Menurut Gus Yahnya, membiarkan NU berkembang secara alami tanpa ada deliberate strategy atau strategi tersusun yang dirancang dan dijalankan secara sistematis, hanya akan menjadikan NU sebagai entitas budaya semata.
"Walaupun ada banyak lembaga, tapi kalau tidak ada upaya yang sistematis, berbagai inisiatif ini tidak akan terkosolidasikan menjadi satu pengaruh yang menentukan di dalam masyarakat," kata kiai kelahiran 1966 itu.
Baca Juga: 75 Mahasiswa Kembali Ikuti Magang Kampus Merdeka di BPJPH
"Bahkan mungkin hanya akan berupa reaksi apapun yang diinisiasi oleh entah siapa, sehingga entitas NU sendiri tidak memberikan kontribusi bermakna terhadap arah perkembangan," imbuhnya.
Oleh karena itu, berkhidmah kepada NU sama dengan membawa visi besar.
"Kalau ngomongin NU tidak akan pernah berhenti, kerjaan itu akan terus ada karena dari segi ukuran NU itu besar sekali," imbuh kiai yang pernah menjadi Juru Bicara Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid itu.
"Makanya tempo hari dalam satu pertemuan bersama Gus Mus, beliau bilang pengurus itu tidak berhak mengeluh (lelah). Salahnya mau jadi pengurus," tutup Gus Yahya.***
Artikel Terkait
Terima Gelar Doktor Honoris Causa, Gus Yahya Sebut Momentumnya Sangat Istimewa
Jenguk KH Ali Yafie di Rumah Sakit, Gus Yahya Malah Mendapat Doa