MoeslimChoice.Pelaksanaan Ibadah Haji 2023 telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Sebab ada wacana, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun ini diusulkan Rp69 juta. Berbagai pihak, ramai-ramai menyatakan keberatan atas Bipih yang diusulkan Kementerian Agama (Kemenag) RI itu.
Tentang Ibadah Haji, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof KH Dadang Kahmad mengatakan, Ibadah Haji merupakan salah satu dari Lima Fondasi Islam.
Dalam Rukun Islam, haji menempati posisi kelima setelah syahadat, shalat, puasa, dan zakat. Haji juga merupakan satu-satunya ibadah yang diwajibkan dengan persyaratan ‘istitha’ah’ (kemampuan).
Dalam penjelasannya, Prof Dadang Kahmad Dadang Kahmad mengutip Surat Ali Imran ayat 97. Dalam ayat itu, istitha’ah disebut sebagai syarat wajibnya menunaikan ibadah haji. Ayat ini diakhiri dengan penegasan bahwa siapa yang mengingkari perintah ini, maka Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan hamba-Nya).
“Barangsiapa yang ingkar, tidak mau haji kalau dia sudah bisa haji, orang kaya, orang aman, tapi enggan (menunaikan) padahal sanggup, maka disebut bahwa Allah Maha Kaya,” ujarnya dilansir dari muhammadiyah.or.id, Kamis (2/2/2023).
Prof Dadang Kahmad juga mengatakan upaya memenuhi kewajiban haji sudah sangat mudah di zaman sekarang. Karena itu, berbagai alasan untuk tidak menunaikannya menjadi mustahil.
“Tapi kalau tidak mampu ya tidak termasuk yang diseru Allah. Mampu itu mungkin badannya kuat, ongkosnya punya, bekal di sana punya, perjalanan juga sedang baik, tidak dalam keadaan perang dan itu mungkin yang dipertimbangkan dalam ibadah haji,” jelasnya.
Dia pun berpesan kepada kaum Muslimin yang memiliki niat untuk menunaikan haji untuk mempersiapkan aspek istitha’ah-nya.
“Kepada para calon jamaah baik yang terdaftar pada tahun ini atau akan datang, bersiap-siaplah untuk pergi ke sana (Baitullah), peliharalah kesehatan dari sekarang, kumpulkan semacam bekal untuk bisa ke sana. Tapi bekal yang paling bagus bekal itu adalah bekal takwa, bekal iman kita, bekal akhlak kita supaya nanti datang ke sana itu kita dalam keadaan yang baik, yang bagus,” pesan Prof Dadang.
Terakhir, menanggapi pengelolaan haji oleh pemerintah Indonesia, Dadang menilai sudah berjalan dengan baik. Meski demikian, dia mengatakan perlunya pelibatan sektor swasta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
“Bagi pemerintah kami atas nama Persyarikatan berterima kasih sudah menyelenggarakan haji dengan baik. Tapi kami juga meminta untuk terus diperbaiki, terus dipermudah dan terus profesional termasuk juga lebih transparan menyangkut hal-hal pembiayaan sehingga jamaah haji kita itu tidak ada yang tidak mampu untuk membayar," katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, "Dan kalau sudah terdaftar di Seskohad sehingga jamaah haji mereka sesuai jadwal, sesuai urutan dan bisa pergi dengan cara yang baik, benar dan mereka menjadi haji-haji yang mabrur kembali ke tanah air dengan peningkatan iman, peningkatan ibadah, dan peningkatan akhlakul karimah."[ros]