Kisah Rasulullah yang Mulai Dikandung Siti Aminah pada Bulan Rajab

- Kamis, 2 Februari 2023 | 07:00 WIB
foto/net
foto/net

MoeslimChoice. Di bulan-bulan mulia bisa dipastikan memiliki kisah-kisah hebat dan memberikan tauladan di dalamnya. Tak terkecuali dengan bulan Rajab, bulan ke tujuh dalam kalender Islami atau Hijriah. 

Dilansir dari NU Online, para sejarawan Muslim menyebutkan, bahwa salah satu peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rajab adalah awal mula nur nubuwah (cahaya kenabian) Rasulullah SAW diletakkan di rahim ibundanya, Siti Aminah. 

Salah satu catatan Syekh Yusuf bin Isma'il an-Nabhani dalam kitabnya, Al-Anwârul Muḫamamdiyah (yang disarikan dari kitab Mawâhibul Laddûniyah) menjelaskan, ketika hendak menitipkan Nabi Muhammad dalam rahim Siti Aminah pada malam Jumat di bulan Rajab, Allah SAW memerintahkan Malaikat Ridwan (malaikat penjaga pintu surga), untuk membuka pintu Surga Firdaus sebagai bentuk penghormatan. 

Saat itu pula, terdengar seruan malaikat yang terdengar di langit dan bumi, "Perhatian, sesungguhnya cahaya suci yang sejatinya adalah Nabi Muhammad, pada malam ini sudah berada dalam rahim Aminah. 

Muhammad adalah sosok yang mempunyai akhlak mulia yang sempurna dan diutus sebagai pembawa kabar gembira sekaligus peringatan. (Yusuf bin Isma'il an-Nabhani, Al-Anwârul Muḫamamdiyah, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyah, 1997], h. 15). 

Memang, para ulama sendiri berselisih pendapat, terkait kapan janin Nabi Muhammad mulai dikandung oleh Aminah. Namun jika merujuk pendapat ulama yang mengatakan, bahwa Nabi lahir pada bulan Rabi'ul Awwal, maka jelas Nabi berada dalam kandungan ibunya selama sembilan bulan dengan dimulai dari bulan Rajab. 

Menurut Syekh Az-Zurqani dalam Syarah Mawâhibul Laddûniyah, pendapat ini sahih. (Az-Zurqani, Syarah Al-Mawahibul Ladduniyah, [Maktabah Syamilah Online], juz I, h. 257). Dalam hadits Ibnu Ishaq dijelaskan, Siti Aminah pernah menceritakan kisah saat dirinya sedang mengandung janin Nabi Muhamad. 

Ada suara tanpa rupa yang berkata padanya, "Sungguh engkau sedang mengandung seorang pemimpin umat." 

Lantas Aminah menimpali, "Aku tidak merasa bahwa diriku sedang hamil, juga tidak merasakan berat sebagaimana yang dirasakan oleh wanita hamil pada umumnya. Hanya saja, aku merasa janggal karena aku tidak mengalami datang bulan (salah satu ciri-ciri wanita hamil)." (Yusuf bin Isma’il an-Nabhani, h. 15). 

Berbicara tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, akan lebih lengkap jika kita ulas juga kesucian nasabnya yang terpelihara sejak zaman Nabi Adam as. Dikisahkan, begitu Allah SWT menciptakan Siti Hawa untuk menjadi pendamping Nabi Adam, keduanya pun menjalin hubungan hingga memiliki beberapa keturunan. 

Berkaitan dengan nur Muhammad, Nabi Adam sudah berwasiat kepada anaknya, agar tidak sembarangan memberikan nur tersebut kecuali pada wanita suci. 

Hingga kemudian nur itu berpindah kepada Nabi Syit, salah satu putra Adam. Syit pun berwasiat kepada putranya, agar nur tidak diberikan kepada wanita sembarangan. Wasiat ini terus terjaga dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga nur tersebut sampai ke Abdul Muthalib dan turun ke anaknya, Abdullah. 

Selama itu pula, Allah SWT menjaga nasab Nabi Muhammad agar tetap suci, sehingga tidak ada satu pun nenek moyang Nabi, yang melakukan hubungan di luar pernikahan yang sah. Banyak sekali hadits-hadits, yang menegaskan terjaganya nasab Nabi Muhammad sejak Nabi Adam. 

Salah satunya adalah sabda Nabi berikut: 

Halaman:

Editor: Melati

Terkini

Bacaan Doa Niat Puasa Ramadan

Minggu, 19 Maret 2023 | 00:08 WIB
X