MoeslimChoice. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar kegiatan Doa Bersama dari Tanah Suci Memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Kegiatan ini digelar di Hotel Le Meredien, Kota Thaif, Arab Saudi, Senin (30/1/ 2023).
Kegiatan yang mengambil tema "Merawat Jagat, Membangun Peradaban" ini, dihadiri dai kondang NU, KH Ahmad Muwafiq atau biasa dikenal dengan nama Gus Muwafiq.
Acara ini dihadiri sekitar seribu orang, yang merupakan warga Indonesia, yang tengah melakukan perjalanan umrah bersama PW GP Ansor Jawa Timur dan Gus Muwafiq.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran, yang dilanjutkan dengan pembacaan untaian shalawat Nabi Muhammad SAW, mahallul qiyam. Selanjutnya, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathan.
Ketua GP Ansor Jawa Timur, Syafiq Syauqi mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar untuk memperingati usia NU yang telah memasuki Abad Kedua.
Pada peringatan 1 Abad NU, di Tanah Air diadakan banyak acara, di antaranya halaqah Fikih Peradaban, R20, dan Puncak Resepsi 1 Abad NU dan kegiatan lain.
"Kita memeriahkan dengan kegiatan ini di Thaif," kata Ketua GP Ansor Jawa Timur, Syafiq Syauqi di Thaif, Arab Saudi, seperti dilansir dari NU Online, Senin (30/1/2023).
Ia meminta warga NU, khususnya Ansor untuk menghadiri acara Resepsi 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023 mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Muwafiq menyampaikan ceramah mengenai perjalanan kenabian di tanah Makkah, mulai pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa di Jabal Rahmah, lalu hingga cerita Nabi Ibrahim yang menitipkan anaknya di tanah Makkah.
"Saat Nabi Ibrahim as menitipkan anaknya, Nabi Ismail di tanah yang tandus, beliau menunjukkan bahwa keyakinan pada Allah SWT mengalahkan kepercayaan pada panca indra dan akal pikirannya," kata Gus Muwafiq.
Sebab dalam kondisi itu, Nabi Ibrahim 'menitipkan' anak dan istrinya di tanah Makkah yang tidak punya tumbuhan. Namun di balik itu, menurut Gus Muwafiq, Nabi Ibrahim memiliki keyakinan yang kuat pada Allah SWT bahwa tanpa tumbuhan pun, Allah memiliki kekuasaan untuk menjaga anak dan istrinya.
Dalam ukuran akal sehat, lanjut Gus Muwafiq, dalam keadaan tidak ada tumbuhan, seharusnya tidak ada buah yang bisa menghidupi anak-istrinya. Namun fakta tersebut dikalahkan oleh keyakinan Nabi Ibrahim atas kuasa Allah SWT.
Lebih lanjut, Gus Muwafiq mengatakan, cerita kenabian di Makkah dilanjutkan dengan sejarah nabi-nabi dari kalangan bani Israil sebelum akhirnya berpindah kembali ke Makkah dengan Nabi Muhammad.
"Ini adalah perjalanan panjang sejarah Kenabian di tanah ini," tambahnya.