Inilah 8 Sebab Nabi Muhammad SAW Diutus di Tanah Arab

- Selasa, 31 Januari 2023 | 06:45 WIB
foto/net
foto/net

MoeslimChoice. Dari sejarah, kita mengetahui dan menemukan bahwa Nabi dan Rasul yang terpilih banyak dilahirkan di wilayah Jazirah Arab. Lalu timbul pertanyaan, "Mengapa Arab, Mengapa tanah gersang dengan orang-orang nomad di sana dipilih menjadi tempat diutusnya Rasul terakhir ini?" Ya, apa sebab Nabi Muhammad SAW diutus di Tanah Arab?

Tak sedikit umat Islam, yang bertanya-tanya tentang hal tersebut. Mereka berusaha mencari hikmahnya. Ada yang bertemu, namun ada pula yang tak menemukannya.

Para ulama mencoba menyebutkan hikmah tersebut. Dan dengan kerendahan hati, mereka tetap mengakui hakikat sejati hanya Allah-lah yang mengetahui.

Para ulama adalah orang yang berhati-hati. Jauh lebih hati-hati dari seorang peneliti. Mereka jauh dari mengedepankan egoisme suku dan ras. Mereka memiliki niat, yang insya Allah, tulus untuk hikmah dan ilmu.

Dilansir dari islampos.com, Zaid bin Abdul Karim az-Zaid dalam Fiqh as-Sirah menyebutkan, di antara latar belakang diutusnya para Rasul, khususnya Rasul terakhir, Muhammad SAW lahir di Jazirah Arab adalah:

1). Karena Jazirah Arab adalah Tanah Merdeka.

Jazirah Arab adalah tanah merdeka yang tidak memiliki penguasa. Tidak ada penguasa yang memiliki kekuasaan politik dan agama secara absolut di daerah tersebut. Berbeda halnya dengan wilayah-wilayah lain. Ada yang dikuasai Persia, Romawi, dan kerajaan lainnya.


2). Karena Memiliki Agama dan Kepercayaan yang Beragam.

Mereka memang orang-orang pagan penyembah berhala. Namun berhala mereka berbeda-beda. Ada yang menyembah malaikat. Ada yang menyembah bintang-bintang. Dan ada pula yang menyembah patung –ini yang dominan.

Patung yang mereka sembah pun bermacam ragam. Setiap daerah memiliki patung jenis tertentu. Keyakinan mereka beragam. Ada yang menolak, ada pula yang menerima.

Di antara mereka juga terdapat orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dan sedikit yang masih berpegang kepada ajaran Nabi Ibrahim yang murni.


3). Karena Kondisi Sosial yang Unik 

Kondisi sisial yang unik mungkin bisa dikatakan istimewa tatkala itu. Mereka memiliki jiwa fanatik kesukuan (ashabiyah). Orang Arab hidup dalam tribalisme, kesukuan. Pemimpin masyarakat adalah kepala kabilah. Mereka menjadikan keluarga sendiri yang memimpin suatu koloni atau kabilah tertentu.

Dampak positifnya kentara saat Nabi SAW memulai dakwahnya. Kekuatan bani Hasyim menjaga dan melindungi beliau dalam berdakwah.

Halaman:

Editor: Melati

Terkini

Puasa Tapi Tidak Shalat, Bagaimana Hukumnya?

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:34 WIB

Bacaan Doa Niat Puasa Ramadan

Minggu, 19 Maret 2023 | 00:08 WIB
X