MoeslimChoice.Menteri Urusan Islam, Seruan dan Bimbingan Sheikh Dr. Abdullatif Al-Sheikh telah menegaskan bahwa masa para da'i yang berdagang agama sudah berakhir di Kerajaan Arab Saudi.
“Masa pengkhotbah yang agitator, aktor, pegulat, pembaru gadungan, dan aktivis yang sembrono telah berakhir tanpa dapat diubah lagi,” katanya.
Hal itu diungkapkan menteri dalam kunjungan inspeksi ke kantor pusat cabang kementerian di Provinsi Timur pada hari Rabu.
“Kami telah membedakan pengkhotbah dari antara orang-orang di negeri ini yang takut akan Tuhan dan yang memiliki banyak pengetahuan. Mereka giat mempresentasikan apa yang mereka miliki tentang ilmu hukum menurut metodologi Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya,” katanya.
Al-Sheikh menyoroti pentingnya peran yang dimainkan oleh para penceramah dalam memperkuat rasa memiliki terhadap tanah air dan para penguasanya, dan bergandengan tangan untuk melindungi tanah air dari segala noda yang menodainya, dan memungkinkan setiap orang bekerja untuk memperingatkan terhadap para pengkhotbah jahat dan pendukung penghasutan. yang membahayakan keamanan kita.
"Kita harus bekerja sama agar tidak ada di antara kita yang memprovokasi atau mengobarkan perselisihan,” katanya dilansir Saudi Gazette, Jumat (27/1/2023).
Menteri mengucapkan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman atas dukungan mereka kepada Kementerian Urusan Islam, di mana 42.000 pria dan wanita Saudi telah dipekerjakan baru dalam waktu singkat.
Al-Sheikh menekankan pentingnya melayani Rumah Tuhan, menyebarkan risalah, dan mencapai apa yang harus dicapai dalam melayani umat.
Dia mencatat bahwa kementerian telah mencapai tahap yang sangat maju dalam pekerjaannya dan menjalankan tugasnya melalui pemantauan para pengkhotbah di masjid dan mencegah ekstremis menyalahgunakan mimbar.
Kementerian juga membatasi pemborosan keuangan dan salah urus dan dengan demikian berhasil menghemat sejumlah besar uang hingga SR5 miliar selama empat tahun terakhir.
Uang ini dihabiskan untuk utang kementerian selama bertahun-tahun dalam hal hak pensiunan dan lainnya, selain pengeluaran untuk proyek-proyek baru yang dilaksanakan oleh kementerian.
Al-Sheikh menekankan bahwa kementerian tidak akan mentolerir siapa pun yang lalai dalam mencapai misi kementerian dan menjaga kesucian Rumah Tuhan. Kementerian juga akan melindungi asetnya dari "jiwa yang lemah" setelah memantau perambahan di properti dan fasilitas masjid selama tur inspeksi.[ros]