Demikian gambaran betapa agung dan mulianya bulan Rajab. Peperangan dihentikan tidak lain karena bulan ini memiliki nilai yang sangat agung. Semua pekerjaan dan tindakan yang bisa mengotori sakralitasnya ditinggalkan dan dijeda terlebih dahulu.
Mengapa Dinamakan Bulan Rajab?
Imam Al-Hafiz Abu Hasan bin Muhammad Hasan al-Khalal (wafat 439 H) dalam salah satu kitab khususnya yang menjelaskan tentang keutamaan bulan Rajab mengutip riwayat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Ù‚Ùيْلَ Ù„ÙØ±ÙŽØ³Ùوْل٠الله٠لÙÙ…ÙŽ سÙÙ…ÙÙŠÙŽ رَجَبَ؟ قَالَ: Ù„Ø£Ù†Ù‘ÙŽÙ‡Ù ÙŠÙØªÙŽØ±ÙŽØ¬Ù‘َب٠ÙÙيه٠خَيْرٌ ÙƒÙŽØ«Ùيرٌ Ù„ÙØ´ÙŽØ¹Ù’بَانَ وَرَمَضَانَ
Artinya: Dikatakan kepada Rasulullah: Kenapa (bulan Rajab) dinamakan Rajab?, Rasulullah menjawab:
Karena sungguh banyak di dalamnya kebaikan untuk bulan Sya'ban dan Ramadhan. (Imam Abu Muhammad al-Khalal, Fadhailu Sayahri Rajab, [Lebanon, Beirut, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama: 1996 H/1416 H], halaman: 47).
Imam Zainuddin Muhammad Abdurrauf bin Tajul Arifin bin Ali bin Zainal Abidin, atau yang lebih populer dengan sebutan Imam al-Manawi al-Qahiri (wafat 1031 h) dalam kitabnya menjelaskan lebih luas perihal maksud hadits di atas. Menurutnya, maksud 'yatarajjabu' pada hadits riwayat Anas tersebut adalah pada bulan Rajab Allah memperbanyak kebaikan dan melipatgandakan pahala di dalamnya.
Selain itu, bulan Rajab menjadi bulan pembuka dan awal persiapan umat Islam untuk memasuki dua bulan suci selanjutnya yang juga sangat mulia, yaitu bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan. Oleh karenanya, menjadi sebuah keharusan bagi umat Islam untuk lebih semangat meningkatkan ketaatan dan kebaikan guna memasuki dua bulan tersebut:
Ùَالْمَعْنَى أَنْ ÙŠÙهَيَّئَ ÙÙيْه٠خَيْرٌ ÙƒÙŽØ«Ùيْرٌ عَظÙيْمٌ Ù„ÙÙ„Ù’Ù…ÙØªÙŽØ¹ÙŽØ¨ÙّدÙيْنَ ÙÙÙŠ شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ
Artinya: Maka makna (hadits tersebut), adalah dengan disediakan di dalamnya suatu kebaikan yang banyak dan agung bagi ahli ibadah (untuk menghadapi) bulan Sya'ban dan Ramadhan. (Imam al-Manawi, Faidhul Qadir Syarh Jami’us Shaghir, [Mesir, Maktabah at-Tijariah, cetakan pertama: 1356], juz IV, halaman: 149).
Alhasil, dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa bulan Rajab memiliki spirit peningkatan spiritualitas. Semua amal ibadah harus ditingkatkan oleh umat Islam, selain sebagai persiapan untuk menyambut bulan Sya’ban dan Ramadhan, nilai-nilai pahala atas kebaikan dan ketaatan yang dilakukan pada bulan ini ditingkatkan oleh Allah SWT melebih bulan-bulan yang lainnya. [mt/Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur].